Ayat-Ayat Cinta Batal Syuting di Mesir
Ayat-ayat Cinta ialah salah satu film Indonesia fenomenal pada Februari 2008. Di awal penayangannya, antrean panjang terjadi di hampir semua bioskop Indonesia. Ribuan orang rela antre siang hari hanya buat mendapatkan tiket nonton malam hari. Masyarakat ingin tahu seperti apa film nan diadaptasi dari novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy itu.
Sebelum membahas film ini, ada baiknya kita bahas sedikit tentang profil Habiburrahman El Shirazy. Pria nan dilahirkan pada 30 September 1976 di Kota Semarang, Jawa Tengah ini dijuluki novelis nomor satu di Indonesia oleh INSANI Universitas Dipenogoro (UNDIP) Semarang. Selain sebagai seorang novelis, Habiburrahman El Shirazy nan merupakan lulusan dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, ini pun terkenal juga sebagai seorang sutradara, seorang penyair, dan seorang dai.
Karya-karya Kang Abik, nama sapaannya, tidak hanya disukai oleh orang Indonesia, tetapi diminati juga di beberapa negara seperti di Malaysia, Brunei, Singapura, Hongkong, Australia, dan Taiwan. Karya-karya Kang Abik nan bersifat fiksi dianggap mampu membangun jiwa dan memotivasi semangat berprestasi para pembaacanya.
Hingga saat ini, Habiburrahman El Shirazy telah banyak menghasilkan karya nan fonemenal. Apa saja karyanya itu? Berikut karya-karya Habiburrahman El Shirazy nan telah beredar luas di pasaran.
- Ayat-Ayat Cinta (sudah diproduksi versi filmnya pada 2004)
- Di Atas Sajadah Cinta (sudah dibuat versi sinetronnya di Trans TV pada 2004)
- Ketika Cinta Berbuah Surga (2005)
- Pudarnya Pesona Cleopatra (2005)
- Ketika Cinta Bertasbih (2007)
- Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember 2007)
- Dalam Mihrab Cinta (2007)
- Bumi Cinta (2010)
- The Romance
Saat ini, Habiburrahman El Shirazy sedang menyelesaikan beberapa karyanya nan berjudul Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem.
Ayat-Ayat Cinta - Cinta Segi Banyak
Film Ayat-ayat Cinta mengisahkan pergulatan Fahri bin Abdillah (Ferdy Nuril), seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Selain sibuk kuliah, ia juga bekerja sebagai penerjemah buku lepas.
Fahri lelaki saleh visioner nan selalu merencanakan jalan hidupnya, namun tidak tahu dengan siapa akan menikah. Seumur hidupnya, Fahri belum pernah berpacaran, padahal ada Maria, Nurul, dan Noura nan diam-diam menyukainya.
Maria Girgis (Carissa Putri), tetangga flat Fahri nan beragama Kristen Koptik. Maria mengungkapkan kekagumannya terhadap Fahri hanya melalui buku harian. Nurul (Melanie Putria) putri seorang kiai terkenal nan juga berkuliah di Al-Azhar.
Noura (Zaskia Adya Mecca) ialah tetangga Fahri lainya nan sering disiksa ayah angkatnya. Fahri akhirnya menikah dengan Aisha (Rianti Cartwright), gadis keturunanPalestina-Jerman. Aisha diperkenalkan oleh Syaikh Utsman, guru talaqi Fahri.
Pernikahan Fahri, membuat Maria, Nurul, juga Noura patah hati. Klimaksnya, Fahri dituduh menodai Noura sampai hamil sehingga ia ditahan. Maria nan cukup mengenal Noura. mengalami kecelakaan. Demi menyelamatkan nyawa Maria, juga agar bisa bersaksi untuknya, Fahri berpoligami dengan menikahi Maria.
Kontroversi Pemeran Ayat-Ayat Cinta
Salah satu penyebab membanjirnya penonton film ini ialah rasa penasaran pembaca novel Ayat-ayat Cinta terhadap tokoh-tokoh hasil ciptaan Hanung Bramantyo, sang sutradara. Saat pemilihan pemain saja, kontroversi mengenai siapa sosok nan pantas memerankan Fahri dan tokoh lainnya marak di global maya.
Menurut sebagian pembaca novel ini, Fahri ialah lelaki sempurna. Ferdy Nuril, jauh dari sosok itu. Zaskia Adya Mecca, Surya Saputra (Paman Aisha) nan berperan sebagai tokoh keturunan Palestina-Jerman telah lekat di benak penonton sebagai orang Indonesia asli.
Rudi Wowor juga sering berperan sebagai orang Belanda, sehingga pencitraan Rudi sebagai lelaki Mesir, ayah kandung Noura kurang maksimal. Pemeran Bahadur, ayah angkat Noura nan di novelnya berdarah Sudan, lebih mirip dengan orang dari suku Dravida di India.
Ayat-Ayat Cinta Batal Syuting di Mesir
Pengambilan gambar film ini juga tak dilakukan di Mesir. Izin syuting dari pemerintah Mesir gagal didapat sehingga syuting beralih ke India dan Indonesia. Beberapa lokasi di Jakarta dan Semarang dibuat layaknya daerah Mesir. Gedung Cipta Niaga, Jakarta Kota menjadi Perpustakaan dan ruang talaqi Masjid Al Azhar.
Kota Lama dan Gedung Lawang Sewu, Semarang menjadi flat Fahri, flat Maria, dan Pasar El Khalili. Sedangkan, ruang pengadilan buat Fahri memakai Gereja Imanuel, Jakarta. Kru film Ayat-ayat Cinta pun menggunakan unta dari Kebun Binatang Gembiraloka, Yogyakarta buat adegan Fahri dan Aisha menunggangi Unta.
Maka dari itulah, latar loka nan kuat di novel ini kurang tervisualkan dengan baik. Adegan makan-makan di atas flat, curhat di tepi sungai nil, serta perjalanan Fahri menuju loka belajar talaqi menjadi adegan nan biasa-biasa saja. Hanung sebisa mungkin mengambil gambar di dalam ruangan buat menutupi fenomena bahwa syuting bukan di Kairo, Mesir.
Debat Ayat-Ayat Cinta nan Membuat Penasaran
Tidak sedikit penonton film ini nan menulis pendapat mereka di blog dan jejaring sosial global maya. Komentar, baik pujian maupun cacian, semakin membuat orang penasaran dan ingin menyaksikan film ini. Terlebih, Hanung menghadirkan kehidupan rumah tangga poligami Fahri nan tak ada di novelnya.
Di balik segala kekurangannya, film ini membuktikan bahwa film nan mengangkat kehidupan Islam ternyata laku dan laris di pasaran. Rumah produksi lain pun tidak mau kalah. Walaupun sebagian film Islam berhasil meraup untung, beberapa film juga merugi. Film ini menorehkan sejarahnya sendiri dalam global perfilman Indonesia.
Album Ayat-Ayat Cinta
Original Soundtrack Ayat Ayat Cinta merupakan sebuah album kompilasi nan diproduksi oleh Trinity Optima Production pada 28 Februari 2008. Album Ayat Ayat Cinta ini ialah soundtrack dari sebuah film layar lebar dengan judul nan sama, yaitu Ayat Ayat Cinta . Lagu-lagu dalam album ini beraliran pop dan dinyanyikan oleh penyanyi cantik Rosa, band Ungu, dan Sherina.
Berikut daftar lagu-lagu dalam album kompilasi ini.
- Ayat-Ayat Cinta (dinyanyikan oleh Rossa dan diciptakan oleh Melly Goeslaw)
- Jalan Cinta (dinyanyikan dan diciptakan oleh Sherina)
- Takdir Cinta (dinyanyikan oleh Rossa dan disiptakan oleh Melly Goeslaw)
- Tercipta Untukku (dinyanyikan oleh Ungu band dan Rossa)
- Andai Ku Tahu (dinyanyikan oleh Ungu dan dimabil dari album Surga-Mu)
- Opening Scene (musik pengiring)
- Letter From Noura (musik pengiring)
- Thalaqi (musik pengiring)
- The Basket (musik pengiring)
- Ayat-Ayat Cinta (musik pengiring)
- Jalan cinta (musik pengiring)
- Takdir Cinta (musik pengiring)
Dari semua daftar lagu di atas, tentunya nan paling terkenal ialah nan dinyanyikan oleh Rossa berjudul Ayat-Ayat Cinta . Berikut lirik lagunya.
Desir pasir di padang tandus
Segersang pemikiran hati
Terkisah ku di antara cinta nan rumit
Bila keyakinanku datang
Kasih bukan sekadar cinta
Pengorbanan cinta nan agung Ku pertaruhkan*
Reff:
Maafkan bila ku tidak sempurna
Cinta ini tidak mungkin ku cegah
Ayat-ayat cinta bercerita
Cintaku padamu*
Bila senang mulai menyentuh
Seakan ku dapat hayati lebih lama
Namun harus ku tinggalkan cinta
Ketika ku bersujud*
Bila keyakinanku datang
Kasih bukan sekedar cinta
Pengorbanan cinta nan agung Ku pertaruhkan*
Repeat reff
Ketika ku bersujud
Itulah majemuk kenyataan dan serba-serbi nan dihadirkan oleh film Ayat-Ayat Cinta sehingga membuat banyak orang penasaran dan berbondong-bondong ke bioskop buat menonton filmnya.