Gedung Kesenian Jakarta
Bicara soal bangunan nan populer di Indonesia, niscaya nama-nama baku seperti Monas atau Borobudur menjadi nan pertama terlintas di benak Anda. Mari kita mengenal bangunan-bangunan lain nan tak kalah menarik, nan sekaligus sebagai tempat-tempat bersejarah di Indonesia.
Peninggalan Bersejarah
Menurut pelajaran sejarah nan kita dapatkan pada masa sekolah digambarkan bahwa 350 tahun penjajahan Belanda meninggalkan banyak kenangan jelek kepada negara Indonesia. Hampir segala hal jelek terjadi selama masa pendudukan Belanda di Indonesia.
Hal ini bisa terlihat dari dimulainya politik adu domba, kerja paksa, pembodohan masyarakat, penyiksaan, dan masih banyak hal lain nan menjadikan memori mengenai peninggalan Belanda menjadi sebuah hal nan suram tanpa masa depan. Namun apakah sahih seperti itu?
Tidak bisa dipungkiri bahwa penjajahan selalu meninggalkan catatan buruk. Penjajah tak pernah benar-benar memperhatikan kelestarian alam dan kesejahteraan penduduk. Hal nan mereka inginkan ialah mengeruk sebanyak-banyakya kekayaan alam dan sumber daya manusia dari negara jajahannya. Namun apakah Belanda melakukannya juga?
Pembahasan pertama tempat-tempat bersejarah peninggalan Belanda ialah dari segi arsitektur. Untungnya Belanda menjajah Indonesia sejak abad 17. Mengapa demikian? Karena banyak sekali bertebaran gaya arsitektur Eropa abad ke-17 di Indonesia. Karakteristik arsitektur Belanda ialah selain bentuknya nan sangat elegan, juga konstruksi bangunannya sangat kokoh (padahal pada masa itu belum ditemukan beton).
Bahkan, setelah ratusan tahun berlalu kita masih dapat melihat bangunan-bangunan tersebut masih utuh tanpa kerusakan nan benar-benar berarti. Arsitektur nan dibangun oleh bangsa Belanda tak berupa bangunan-bangunan megah semacam gedung nan dipakai sekarang sebagai Museum Fatahillah, benteng, jalan raya, jalan kereta api, dan masih banyak lagi nan lainnya, termasuk juga pemakaman generik pertama di dunia.
Istana Merdeka Jakarta
Tempat-tempat bersejarah nan pertama ialah istana Merdeka Jakarta. Istana nan awalnya bernama Istana Gambir, dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal J.W. van Lansberge tahun 1873.
Istana ini sempat menjadi saksi sejarah penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Perkumpulan (RIS) oleh Pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949. Kini bangunan peninggalan belanda ini digunakan buat penyelenggaraan acara-acara kenegaraan.
Gedung Kesenian Jakarta
Gedung Kesenian Jakarta juga turut berperan dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.Pada tahun 1926 gedung nan berpenampilan mewah ini pernah digunakan sebagai loka Kongres Pemuda nan pertama. Ir. Soekarno juga pernah menggunakan Gedung Kesenian Jakarta sebagai loka peresmian Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan bersidang beberapa kali di loka itu.
Gedung ini kemudian digunakan oleh Fakultas Ekonomi dan Hukum Universitas Indonesia dan selanjutnya digunakan sebagai Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) pada tahun 1957-1961.
Fungsi Gedung Kesenian Jakarta sebelum zaman kemerdekaan dan setelah kemerdekaan Republik Indonesia tak berubah. Setelah tahun 1945 Gedung Kesenian Jakarta gedung ini tetap digunakan sebagai loka pementasan kesenian.
Pada tahun 1968 bertepatan dengan diresmikannya Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki maka Gedung Kesenian Jakarta dikontrakkan ke beberapa perusahaan film dan beralih fungsi menjadi bioskop nan memutar film-film India dan film Kungfu. Pada tahun 1984 Gubernur DKI Jakarta R. Suprapto mempunyai ide buat merenovasinya dan mengembalikan fungsinya menjadi sebuah gedung kesenian.
Akhirnya pada tanggal 5 September 1987 Gedung Kesenian Jakarta direnovasi dan diresmikan dengan nama Gedung Kesenian Jakarta. Peresmian ini diatur dalam SK Gubernur KDKI Jakarta No. 24/1984.
Istana Bogor
Istana Bogor juga menjadi salah satu tempat-tempat bersejarah di Indonesia. Istana Bogor dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci nan berarti “tanpa kekhawatiran”.
Bangunan peninggalan Belanda ini merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia nan mempunyai keunikan tersendiri dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan faunanya.
Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk taraf tiga, dirancang oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff dari Belanda. Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan loka kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris.
Jembatan Mahakam (Kalimantan Timur)
Inilah ikon kota Tenggarong nan tak hanya sekadar menjadi wahana tranportasi, tapi juga menjadi situs wisata berkat desainnya nan menarik, nan mengingatkan orang akan jembatan Golden Gate di San Fransisco.
Tahukah Anda bahwa Kota Tenggarong memiliki 2 jembatan seperti ini: Mahakam 1 dan Mahakam 2? Di malam hari, jembatan sepanjang 710 meter ini tampak latif dengan lampu-lampunya.
Jembatan Merah
Jembatan Merah terletak di Surabaya, ibu kota Jawa Timur. Jembatan ini merupakan salah satu monumen sejarah nan dibiarkan apa adanya dan pernah dijadikan oleh seorang artis (Gesang) sebagai judul lagu ciptaannya.
Jembatan ini memegang peranan krusial pada zaman VOC dahulu. Jembatan ini merupakan wahana penghubung krusial nan buat memudahkan orang melewati Kalimas menuju Gedung Keresidenan Surabaya.
Kawasan Jembatan Merah merupakan kawasan perniagaan. Hal ini sudah dimulai semenjak zaman VOC. Di mana kondisi ini diawali dengan ditandatanganinya perjanjian antara Paku Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743. Isi perjanjian itu mengatakan bahwa pantai utara, termasuk Surabaya berada di bawah kekuasaan VOC.
Sejak ditandatanganinya perjanjian itu, Surabaya berada di bawah kekuasaan Belanda. Hingga kini jembatan Merah masih menjadi sentra perdagangan. Hal itu terlihat dari indikator-indikator ekonomi nan tumbuh di sekitar Jembatan Merah, salah satunya ialah kehadiran Plaza Jembatan Merah.
Tamansari Yogyakarta
Selain Keraton nan tersohor, Yogyakarta juga memiliki bangunan bersejarah lain bernama Tamansari. Loka ini dulunya merupakan pemandian buat Sultan, para istri dan putri-putrinya.
Konon, terdapat sebuah kolam spesifik permandian selir, dan pada zaman dahulu Sultan melakukan ‘seleksi’ dengan selir mana ia akan tidur berdasarkan pengamatan ketika mereka sedang mandi. Tamansari kini menjadi salah satu atraksi wisata di Yogyakarta.
Benteng Vredeburg Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg ialah sebuah benteng nan dibangun tahun 1765 oleh VOC di Yogyakarta selama masa kolonial VOC. Benteng berbentuk persegi ini mempunyai menara pantau di keempat sudutnya dan di dalamnya terdapat bangunan-bangunan rumah perwira, asrama prajurit, gudang logistik, gudang mesiu, rumah sakit prajurit dan rumah residen. Benteng ini dibangun oleh VOC sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan gubernur Belanda kala itu.
Lawang Sewu Semarang
Berkat reality show horror nan sempat tren sekitar awal 2000an, mahakarya arsitektur ini lebih terkenal sebagai gedung tua berhantu. Bangunan peninggalan Belanda bergaya art deco ini memiliki pintu nan sangat banyak; sebuah alasan mengapa ia disebut Lawang Sewu atau seribu pintu. Karena struktur bangunannya nan begitu indah, kini Lawang Sewu kerap dijadikan lokasi pemotretan pranikah.
Istana Maimun Medan
Di masa lalu, Nusantara terdiri atas berbagai kerajaan nan jaya dan tersohor; salah satunya ialah Kesultanan Deli. Nah, Istana Maimun ialah salah satu peninggalan paling besar dari masa jaya tersebut. Istana nan disebut sebagai bangunan terindah di Medan ini dibuka buat wisatawan umum.
Satu hal nan paling mengagumkan dari istana bernuansa kuning ini ialah gaya bangunan dan penataan interiornya nan begitu apik menggabungkan gaya Eropa, Melayu dan Persia.
Katedral Reinha Rosari Larantuka
Katedral nan tiap tahun menjadi pusat seremoni Paskah Portugis ala penduduk Larantuka ini didominasi dengan rona krem dan atap gelas nan manis, mengingatkan akan hiasan kue tart. Katedral ini memiliki kaca-kaca patri nan indah. Bangunan megah ini telah berdiri sejak 1885, dan sebab bangunannya nan terbuat dari besi, dahulu ia dijuluki Katedral Besi.
Gedung Sate Bandung
Bangunan nan menjadi simbol kota Bandung ini disebut demikian sebab ornamen mirip tusuk sate nan terpasang di atap menara utama. Gedung ini dianggap sebagai arsitektur nan unik pada zamannya, sebab berani menggabungkan gaya renaissance ala Italia dengan pagoda ala China. Selain merupakan peninggalan kantor Belanda, Gedung Sate juga lambang perjuangan rakyat Bandung melawan penjajahan.
Gedung Merdeka Bandung
Bangunan peninggalan Belanda ini dirancang pada tahun 1926 oleh Van Galen Last dan C.P. Wolff Schoemaker, dua arsitektur Belanda nan terkenal pada masa itu. Pada awalnya, gedung ini digunakan sebagai loka rekreasi dan pengenalan oleh sekelompok masyarakat Belanda nan berdomisili di kota Bandung dan sekitarnya.
Kini gedung merdeka digunakan sebagai museum nan memamerkan berbagai benda koleksi dan foto Konferensi Asia-Afrika nan merupakan cikal bakal Gerakan Non-Blok pertama nan pernah digelar di loka ini tahun 1955.
Mesjid Agung Palembang
Mesjid nan dibangun Sultan Mahmud Badaruddin pada 1738 ini syahdan merupakan loka ibadah termegah pada zamannya. Uniknya, masjid ini dibangun oleh seorang arsitek Eropa dengan gaya bangunan terpengaruh China. Mesjid Agung ini kini dianggap sebagai simbol pluralisme.