Kisah Inspirasi Hati - Pak Suyatno dan Cintanya
Kehidupan memberikan banyak sekali pelajaran pada manusia. Berbagai kisah disajikan dari manusia dan buat manusia itu sendiri. Kisah inspirasi hati menjadi salah satu kisah nan selalu tersaji dengan menarik. Memberikan sebuah pelajaran buat hati agar lebih memahami arti kehidupan. Kisah inspirasi hati bisa membuat kita menangis ataupun tersenyum.
Apa arti kesetiaan bagi Anda? Pastinya mudah sekali memberikan definisi dengan kata-kata tentang kesetiaan. Tapi, sulit sekali buat merealisasikannya dalam hayati ini. Mungkin satu berbanding seribu orang nan dapat membuktikan kesetiaan, terutama pada pasangan atau kekasihnya. Namun, ada sebuah kisah inspirasi hati. Kisah nan membuktikan tentang arti kesetiaaan.
Kisah Inspirasi Hati - Kesetiaan Pak Suyatno
Kisah inspirasi hati tentang kesetiaan ini berasal dari seorang lelaki paruh baya bernama Pak Suyatno. Usianya sudah 58 tahun. Ia menikah dengan seorang wanita nan sangat dicintainya. Meski usia pernikahannya sudah mencapai 32 tahun, tapi cita dan afeksi Pak Suyatno terhadap istrinya tak pernah pudar sedikit pun. Bahkan ia semakin mencintai istrinya hingga akhir hayat.
Kesetiaan cinta Pak Suyatno sungguh luar biasa. Kisah inspirasi hati ini harusnya dapat menjadi renungan bagi setiap pasangan dan suami-istri di mana pun. Kesetiaan Pak Suyatno terbukti saat ujian dalam hidupnya datang. Istrinya sakit parah setelah melahirkan empat orang anak. Kakinya tiba-tiba lumpuh dan tak dapat digerakan sama sekali. Kondisi ini terjadi selama dua tahun.
Hingga menginjak tahun ke tiga kondisinya makin parah. Kondisi tubuh istrinya terlihat makin lemah bahkan nampak tak bertulang, lidahnya juga sudah tak dapat digerakan lagi. Istrinya kini bisu dan lumpuh total.
Namun, kondisi istrinya itu sama sekali tak mengurangi rasa cinta Pak Suyatno. Inspirasi hati dapat Anda rasakan dalam cerita ini.
Kekurangan nan dimiliki oleh istrinya sama sekali tak mengurangi rasa sayang Pak Suyatno. Ia justru membuktikan kasih sayangnya kepada istrinya dengan merawatnya sepenuh hati. Hari-hari dilalui Pak Suyatno dengan memberikan perhatian penuh kepada istrinya nan sedang sakit. Ia memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan membopong istrinya ke atas loka tidur. Hal ini ia lakukan setiap hari. Pak Suyatno memberikan inspirasi hati bagi siapapun nan mengetahui cerita cintanya.
Sebelum berangkat kerja, Pak Suyatno meletakan istrinya di depan TV agar ia tak merasa kesepian. Pak Suyatno bahagia, sebab walaupun istrinya sudah tak bicara, namun ia masih dapat tersenyum. Senyum nan nampak dari bibir istrinya merupakan hadiah nan sangat berharga bagi Pak Suyatno. Senyum dari bibir istrinya ialah sumber dari kisah inspirasi hati nan diciptakan oleh Pak Suyatno.
Jika siang datang Pak Suyatno meninggalkan pekerjaannya sejenak. Ia pulang ke rumah buat menyuapi istrinya makan siang. Ia datang buat menemui inspirasi hati satu-satunya nan ia miliki. Untungnya jeda antara rumah dan loka ia bekerja tak terlalu jauh. Jadi, ia dapat dengan cepat pulang ke rumah dan pergi lagi ke loka ia bekerja.
Sore pun tiba, Pak Suyatno bergegas buat pulang demi istrinya. Pada sore hari, ia harus memandikan istrinya. Kemudian, ia juga menggantikan baju istrinya. Setelah magrib, ia membawa istrinya buat nonton TV bersama-sama. Sambil menonton TV, Pak Suyatno menceritakan semua nan dialami seharian. Istrinya hanya dapat memandang tanpa dapat menanggapi. Tapi Pak Suyatno terus bercerita demi membahagiakan istrinya. Betapa rasa cinta nan dimiliki Pak Suyatno memberikan inspirasi hati bagi kita semua.
Rutinitas itu ia lakukan bukan sebulan dua bulan. Ia ialah inspirasi hati pak Suyatno nan sudah tak berdaya selama 25 tahun lebih. Tapi, semua itu ia lakukan dengan tulus dan penuh kesabaran. Sambil merawat istri tercintanya, Pak Suyatno juga harus berjuang membesarkan empat orang anak-anaknya. Kini anak-anaknya itu telah dewasa, sedangkan si bungsu masih kuliah.
Kisah Inspirasi Hati - Pak Suyatno dan Cintanya
Suatu hari anak-anak Pak Suyatno nan sudah menikah datang mengunjunginya. Mereka merasa sangat iba melihat ketulusan dan pengorbanan Pak Suyatno. Dengan hati-hati, anak-anaknya itu menawarkan agar sang ibu dirawat oleh mereka. Namun Pak Suyatno menolak. Dia ingin merawat istrinya sendirian. Anak-anaknya juga menawarkan agar Pak Suyatno menikah lagi.
"Pak, jika tidak keberatan, kami ingin bapak menikah lagi. Kami rasa ibu juga mengizinkan. Kami ingin Bapak menikmati masa tua. Sedangkan ibu biar kami nan merawatnya," ucap anaknya nan paling sulung.
Namun jawab Pak Suyatno sungguh tak terduga. Pak Suyatno berkata, "Anak-anakku, jikalau pernikahan dan hayati di global ini hanya buat nafsu belaka, mungkin saya sudah menikah lagi. Namun kalian harus tahu bahwa dengan hadirnya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup." Ucapan Pak Suyatno rasanya cukup memberikan kita pelajaran tentang arti cinta sesungguhnya. Bahwa kisah inspirasi hati tentang cinta dapat datang dari seorang nan renta.
Pak Suyatno kemudian melanjutkan kata-katanya, "Coba kalian tanyakan kepada ibu kalian, apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini. Jika kalian menginginkan bapak bahagia, tapi bagaimana mungkin batinku dapat senang dengan meninggalkan ibu kalian dalam kondisi seperti ini." Kata-kata Pak Suyatno lagi-lagi mengajarkan kita tentang ketulusan. Tentang kisah inspirasi hati nan abadi.
"Kalian berharap Bapak nan masih diberi kesehatan oleh Tuhan dirawat oleh orang lain, tapi bagaimana dengan ibu kalian nan sedang sakit ini?"
Jawaban Pak Suyatno menyentuh hati anak-anaknya. Mereka tak tahan, hingga akhirnya meledaknya tangis mereka. Begitu pun dengan istrinya, tampak buliran-buliran air mata keluar dari pelupuk matanya.
Kisah inspirasi hati nan dimiliki oleh Pak Suyatno membawanya ke sebuah acara di TV swasta. Pak Suyatno menjadi narasumber sebuah acara semacam talkshow. Seorang pembawa acara mengajukan pertanyaan, kenapa Pak Suyatno sanggup bertahan selama 25 tahun merawat istrinya nan sudah tak berdaya.
Pak Suyatno menangis saat ingin menjawab pertanyaan tersebut. Begitu pun penonton di studio nan kebanyakan wanita, tak sanggup menahan haru. Pak Suyatno kemudian bercerita, mengajarkan kembali pelajaran dari kisah inspirasi hati nan dimilikinya. "Jika manusia di global ini mengagungkan sebuah cinta di dalam pernikahan, tapi tak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, dan perhatian buat keluarganya ialah kesia-siaan."
"Saya telah memilih istri aku menjadi pendamping hayati saya. Sewaktu dia sehat, dia dengan sabar merawat saya, mencintai saya, dan memberi aku empat orang anak nan lucu-lucu. Kini, dia sakit sebab berkorban buat cinta kita bersama. Inilah ujian bagi saya, mungkinkah aku sanggup memegang komitmen buat tetap mencintainya apa adanya. Seandainya sehat pun belum tentu aku mencari penggantinya, apalagi jika dia sakit." Dibalut dengan kisah inspirasi hati, Pak Suyatno mengakhiri acara TV tersebut dengan haru, dengan pelajaran tentang afeksi tulus.
Ini ialah sebuah kisah nan bisa memberikan inspirasi bagi siapapun. Sebuah kisah inspirasi hati nan mengharukan, sekaligus sebagi sebuah bukti tentang kesetiaan. Semoga kisah menjadi renungan dan bisa memberikan inspirasi di hati kita semua.