Perbaikan Prestasi Badminton Indonesia

Perbaikan Prestasi Badminton Indonesia





Badminton Olahraga Favorit dan Sarat Pretasi

Salah satu cabang olahraga nan digemari masyarakat Indonesia selain sepakbola tentu saja olahraga badminton . Olahraga badminton ataupun biasa disebut dengan bulutangkis bisa dikatakan sebagai olahraga kedua nan digemari oleh masyarakat Indonesia. Semua kalangan sangat menyukainya. Baik tua, muda, masyarakat biasa, hingga para pejabat pun menyenangi olahraga nan satu ini.

Olahraga badminton digemari dari kampung hingga kota dan menyentuh semua kalangan. Sungguh luar biasa. Olahraga nan dimainkan oleh 2-4 orang dengan menggunakan raket dan kok sebagai bolanya ini memang sangat digemari masyarakat Indonesia baik buat sekadar berolahraga biasa, menyalurkan hobi, ataupun buat pertandingan.

Badminton pun bukan termasuk olahraga mahal, sebab terjangkau secara biaya. Dan tidak cukup sampai di situ, olahraga badminton pun cukup memiliki prestasi hingga taraf internasional. Negara kita pun selalu mempunyai pemain-pemain andalan di setiap masanya, seolah tidak pernah kehabisan stok pemain berbakat dan potensial.

Olahraga badminton memang dapat dibilang lebih berprestasi dibandingkan sepakbola. Ini memang sudah menjadi semacam tradisi, walau secara penggemar masih kalah oleh sepakbola. Banyak atlet terbaik badminton asal Indonesia nan telah banyak menorehkan banyak prestasi.

Tentu sudah kita kenal seperti Taufik Hidayat , Alan Budi Kusuma, Susi Susanti, Ricky Subagja ataupun nan sangat legendaris Liem Swie King, dan masih banyak lagi nan lainnya. Mereka semua merupakan pemain-pemain badminton andalan Indonesia di masanya.

Banyak prestasi luar biasa nan telah mereka torehkan buat bangsa ini dan mereka pun telah mengharumkan bangsa ini dengan prestasi-prestasi gemilang mereka. Hal ini jelas menjadi tinta emas bagi sejarah prestasi badminton di Indonesia, sebab olahraga pun bisa menjadi wahana peningkatan prestasi kebangsaan bagi setiap bangsa, dan hal ini tentulah sangat membanggakan.

Sebut saja Brasil nan terkenal dengan prestasi sepakbolanya dan banyak melahirkan pemain-pemain sepakbola berbakat macam Pele, Ronaldo, Rivaldo, Ronaldinho, Kaka, Neymar, dan lain-lain. Maka Indonesia pun memiliki badminton sebagai olahraga andalannya hingga saat ini.



Perbaikan Prestasi Badminton Indonesia

Tadi sekelumit tentang prestasi badminton di Indonesia. Namun saat ini sepertinya kita belum dapat merasakan hal nan sama seperti dulu alias kita lebih sering mengalami haus gelar saat ini. Tentu seperti kata pepatah bumi akan selalu berputar, maka hal ini pun berlaku bagi prestasi badminton di Indonesia.

Seiring perkembangan zaman, tentu persaingan dalam global badminton pun akan semakin sengit dan ketat. Saat ini tidak hanya Indonesia nan andal dalam badminton, banyak juga negara-negara Asia lainnya nan saat ini sedang menunjukkan prestasi di global badminton, seperti Malaysia, China, Korsel.

Ketiga negara tersebut saat ini dapat dibilang cukup andal dan hebat dalam ajang turnamen badminton. Saat ini dalam setiap turnamen, timnas badminton kita pun sering kesulitan ketika menghadapi mereka, terlebih China dan Korsel.
Dalam kisaran 7 tahun terakhir ini timnas badminton kita memang sedang mengalami minim prestasi dan gelar.

Hal ini jelas cukup memperihatinkan bagi kita, terlebih kita saat ini pun lebih sering kesulitan dan berakhir dengan kekalahan bila sudah menghadapi lawan-lawan tangguh. Tak dapat dipungkiri hal ini pun jelas membuat kecewa masyarakat Indonesia. Karena sebagaimana nan dijelaskan di atas, badminton merupakan olahraga favorit masyarakat Indonesia, jadi niscaya akan sangat mengecewakan jika terus menerus mengalami paceklik gelar.

Tentunya perlu banyak pembenahan nan perlu dilakukan oleh pihak-pihak terkait seperti PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) dan juga pihak-pihak terkait lainnya.

Secara regenerasi, timnas badminton Indonesia memang tidak pernah kehabisan pemain potensial, namun secara prestasi saat ini memang sedang mengalami kemunduran nan cukup memperihatinkan. Maka ini harus menjadi kepedulian bersama buat membangkitkan kembali tradisi gelar kampiun bagi timnas badminton Indonesia, sebab bagaimana pun itulah nan menjadi asa seluruh masyarakat Indonesia saat ini.

Kita perlu merefleksi kembali bagaimana prestasi kita di masa lampau nan cukup gilang gemilang dan fantastis. Dan kemudian mereduksi semangat kemenangan itu saat ini.

Pembinaan bagi generasi pemain-pemain badminton Indonesia ke depan jelas harus terus di- support dan dikembangkan. Wahana dan prasarana infrastrukutur bagi para atlet badminton pun harus diberi porsi nan lebih oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait.

Pemain-pemain nan dirasa sudah tak lagi dalam masa-masa produktif, janganlah kembali diikutsertakan dalam turnamen-turnamen internasional. Sudah saatnya generasi-generasi muda nan andal dan potensial buat siap diterjunkan dalam setiap ajang pertandingan. Karena saat ini Indonesia pun memiliki pemain-pemain muda berbakat potensial, seperti Grace Natalie, Liliana Natsir, Markis Kido, Hendra Setiawan, Sony Dwi Kuncoro, dan Simon Santoso.

Mereka semua ialah pemain-pemain muda potensial nan dimiliki oleh Indonesia saat ini, bahkan pasangan ganda putra Maskis Kido dan Hendra Setiawan pernah meraih medali emas pada ajang Sea Games dan juga pernah meraih predikat sebagai pasangan ganda putra terbaik dunia. Itu jelas sangatlah luar biasa.

Sempat di Indonesia dibuat film berjudul King nan merupakan film biografi dari seorang Liem Swie King. Film nan diproduseri oleh Ari Sihale ini bertujuan buat mengenalkan sosok seorang Liem Swie King kepada anak-anak muda Indonesia nan belum mengenalnya, bagaimana perjungannya, dan prestasi nan pernah diraihnya. Juga buat memotivasi semangat bagi badminton di Indonesia dengan adanya film tersebut.



Prestasi di Segala Cabang Olahraga

Tentu tidak cukup rasanya jika hanya mengharumkan bangsa Indonesia melalui cabang bulutangkis. Dari cabang olahraga nan lain pun harus turut dapat mengharumkan nama bangsa dan dapat diperhatikan keberadaannya. Maka perlunya support buat bisa berprestasi di setiap ajang bergengsi.

Baik sepakbola, basket, renang, angkat besi, atletik, bela diri, dan sebagainya, semuanya pun harus dapat berprestasi dan mengarumkan nama bangsa Indonesia. Sama seperti halnya badminton, cabang olahraga nan lain pun atlet-atletnya harus bisa terus dibina dan disejahterakan.

Kebangkitan pretasi olahraga di Indonesia memang harus sudah kembali dibangkitkan, mengingat Indonesia cukup diperhitungkan dalam prestasi keolahragaannya. Maka baik pemerintah, dalam hal ini yakni Kemenpora, dan juga pihak-pihak terkait lain nan berhubungan dengan keolahragaan harus saling bersinergis dalam membina dan mencetak atlet-atlet berprestasi nan bisa mengharumkan nama Indonesia.

Jangan sampai kesejahteraan atlet ini menjadi terkikis sebab adanya tindak korupsi sebagaimana nan terjadi beberapa waktu nan lalu. Belum lagi percekcokan internal nan tidak kunjung habis. Hal tersebut jelaslah bisa merusak dan mengganggu prestasi-prestasi atlet-atlet kita.

Jangan kita salahkan atlet-atlet kita bila mereka tidak berprestasi, apabila pembenahan internal sendiri pun tidak kunjung selesai dan masih banyak permasalahan.

Pembenahan secara menyeluruh jelas harus bisa dilakukan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait. Karena jika bukan kita sendiri nan peduli terhadap prestasi olahraga kita, siapa lagi nan akan peduli. Dan sampai kapan kita terus menerus mengalami paceklik gelar? Jika bukan dari saat ini kita berbenah terhadap kondisi prestasi olahraga kita.[]