Membuat dan Membesarkan Lembaga Futsal

Membuat dan Membesarkan Lembaga Futsal

Selain sepakbola masih ada jenis olahraga lain nan cara memainkannya tak berbeda jauh, yaitu futsal. Penggemar dari permainan ini banyak dan terus bertambah. Hampir tiap hari di lapangan selalu penuh dengan pengunjung nan ingin bermain futsal atau sekedar melihat “sepakbola mini” ini.

Akibat sering bertemu, antara pengunjung dan para pemain dapat terjalin interaksi persahabatan nan akrab. Lama kelamaan akhirnya mereka membentuk lembaga futsal . Tujuan dari pembentukan lembaga futsal ini buat saling berbagi pengalaman, ilmu dan informasi tentang segala hal nan berhubungan dengan olahraga futsal.

Ada kalanya lembaga nan sebelumnya tak resmi ini dapat menjadi sebuah organisasi nan punya susunan pengurus lengkap serta AD dan ART. Organisasi ini ikut berperan serta membuat olahraga futsal makin populer di masyarakat. Cara nan dilakukan dapat bermacam-macam. Misalnya mengadakan pertandingan persahabatan antara tim futsal, membuat kaos organisasai dan lain-lain.



Membuat dan Membesarkan Lembaga Futsal

Mengurus lembaga futsal itu dapat dibilang sulit, namun juga dapat dikatakan mudah. Organisai semacam ini memang biasanya tak terlalu mengikat, Sehingga buat membesarkan dan menjaga agar tetap kompak memang butuh taktik khusus. Misalnya:

  1. Pilihlah ketua dan pengurus nan benar-benar punya komitmen buat membesarkan lembaga futsal nan akan dibangun.

  2. Setiap anggota juga harus punya dedikasi dan loyalitas pada organisasi nan diikuti. Jangan hanya menjadikan lembaga futsal sebagai loka buat bermain dengan tujuan nan tak niscaya dan tak punya interaksi sama sekali dengan olahraga futsal.

  3. Jalinlah komunikasi dengan intensif antar sesama anggota dan pengurus. Caranya dapat dengan mengadakan rendezvous dalam rentang waktu tertentu. Misalnya seminggu atau sebulan sekali.

  4. Melakukan koordinasi dengan organisasi resmi nan mengurus masalah olahraga futsal. Olah raga ini sudah diakui secara resmi oleh KONI (Komite Olaraga Nasional Indonesia) di daerah.

  5. Sering-seringlah melakukan kegiatan nan bersifat positif dan berhubungan dengan olahraga futsal. Misalnya melakukan latihan bersama, anjang sana antar anggota dan lain-lain.

  6. Bila ada permasalahan antara anggota, selesaikanlah dengan mengutamakan nilai-nilai persahabatan, kekeluargaan dan kebersamaan organisasi lembaga futsal. Jangan terlalu mementingkan kepentingan individu.

  7. Bila punya dana nan cukup buatlah bulletin nan terbit secara berkala. Isi dari bulletin ini tentu saja segala hal nan berhubungan dengan kegiatan organisasi lembaga futsal dan segala info serta pengetahuan permainan futsal.

  8. Untuk menjembatani interaksi antar anggota nan bertempat tinggal jauh atau di luar kota, buatlah media komunikasi lewat internet. Caranya dapat dengan membuat lembaga futsal lewat media jejaring sosial (facebook atau twitter) atau juga dapat membuat situs persahabatan maupun blog.

  9. Agar roda organisasi dapat terus berjalan, maka sistem kepengurusan sebaiknya memilih kombinasi antara nan tua dengan nan muda. Tujuannya agar proses regenerasi kepengurusan dan kepemimpinan dapat terus berjalan dan lembaga futsal dapat berumur panjang, bahkan abadi.