Cara Menghilangkan Stress di Loka Kerja

Cara Menghilangkan Stress di Loka Kerja

Stress di loka kerja sebab menumpuknya pekerjaan merupakan hal nan wajar. Seabreg pekerjaan nan tak pernah habis, belum lagi masalah-masalah internal, niscaya membuat otak Anda menjadi lebih tegang. Berhati-hatilah ketika bersikap di situasi ini.

Jangan sampai Anda membiarkan fisik terserang penyakit. Karena dari pikiran nan tak sehat, potensi terkena penyakit akan lebih mudah. Ketegangan nan ada di otak dapat mengakibatkan akibat nan buruk. Pekerjaan Anda acak-acakan, dimarahi bos, dan akhirnya melampiaskan pada orang nan ada di rumah. Jelas, ini menambah masalah.



Tekanan Kerja Membuat Stress

Di dalam psikologi, ada teori Skinner. Teori Skinner disebut juga teori tingkah laku radikal ( radical behaviorism) . Teori ini mengenai stimulus-respon, nan mempercayai bahwa setiap tingkah laku itu bisa diamati, dan didasari oleh respon positif atau negatif nan diterima.

Respon positif berarti akan mendapatkan hadiah, sebaliknya, respon negatif menandakan akan mendapatkan hukuman. Skinner konfiden bahwa manusia akan berusaha buat mendapatkan respon positif atau hadiah dari apa nan dilakukannya.

Baik Skinner maupun Watson mempunyai pandangan nan sama, bahwa setiap tingkah laku manusia bisa diamati dengan menggunakan metode ilmiah. Tapi Watson tak setuju kalau inner feeling (perasaan) bisa diamati. Watson konfiden bahwa perasaan bisa dipelajari sebagai mana mempelajari ketrampilan-ketrampilan lainnya.

Teori behaviorism atau tingkah laku ini sangat berpengaruh. Sehingga banyak pakar lain, seperti Edward C. Tolman, dan Clark L. Hull turut memformulasikan teori-teori mereka sendiri nan didapat dari hasil pengamatan di laboratorium, bukan melalui observasi introspeksi. Teori ini juga melahirkan banyak teori belajar nan menyangkut metode pembelajaran pada manusia dan hewan.

Taylor mengungkapkan bahwa sebuah pekerjaan bisa didesain, sehingga bisa menghasilkan produktivitas nan diinginkan. Taylor juga mengungkapkan bahwa dengan melakukan pembagian kerja atau peran nan ada dalam pekerjaan, produktivitas suatu pekerjaan akan semakin baik. Oleh sebab itu, seorang perancang atau manajer perlu mendesain suatu pekerjaan agar hasil maksimal nan diharapkan bisa tercapai.

Buah karya nan dihasilkan oleh Taylor menjadikan seorang pekerja seperti robot. Pekerja diminta buat bisa produktif melalui desain pekerjaan nan telah dirancang sebelumnya. Pekerja akan diklasifikasikan berdasarkan jenis pekerjaan tertentu.

Misalnya, seorang pekerja dapat saja seumur hayati pekerjaannya hanyalah menjadi seorang pengebor. Ia diberikan sasaran nan harus dicapai bagaimana pun caranya. Hal inilah nan terkadang membuat seorang pekerja tak diperlakukan layaknya seorang manusia biasa.

Pada 1927-1932 dilakukan penelitian di sebuah perusahaan elektronik, Western Electric Company, Hawthorne Plant, di Cicero, Illinois. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim nan dipimpin langsung Prof. Elton Mayo dan rekannya F.J. Roethlisberger dan William J. Dickson dari Harvard Business School.

Dalam penelitian tersebut terkuak bahwa sesungguhnya pekerja membutuhkan hubungan sosial dan mempunyai kebutuhan akan motivasi ketika sedang bekerja. Mayo dan timnya mengungkapkan sisi lain dari sebuah pekerjaan.

Aspek-aspek seperti terbentuk kebiasaan atau anggaran dalam sebuah kelompok kerja, adanya motivasi, kebutuhan pekerja buat bersosialisasi atau berinteraksi sesama pekerja terungkap dalam penelitian ini. Konklusi generik nan dapat diambil dari penelitian ini ialah sebagai berikut.



1. Talenta atau potensi kecerdasan seorang pekerja bukan merupakan estimasi nan baik dari performansi seorang pekerja.

Bakat atau potensi memengaruhi mobilitas mental atau fisik nan dimiliki oleh seorang pekerja. Namun demikian, kedua hal tersebut tak memengaruhi secara signifikan terhadap performansi kerja jika memang faktor-faktor pada sistem sosial nan ada tak mendukung adanya performansi nan baik.



2. Organisasi nan bersifat nonformal nan terjalin di dalam kelompok pekerja memengaruhi produktivitas kerja.

Hubungan antarpekerja ternyata bisa mempengaruhi produktivitas. Oleh sebab itu, seorang manajer harus mendisain pekerjaan sedemikian sehingga hubungan sosial tak dibatasi. Seorang supervisor nan bisa membina interaksi baik dengan bawahannya bisa secara langsung memengaruhi produktivitas.



3. kebiasaan atau anggaran nan ada dalam kelompok kerja memengaruhi produktivitas.

Kelompok kerja secara alamiah akan membuat anggaran krusial nan terjalin dalam kelompok internal mereka. Oleh sebab itu, manajemen perlu mengenali anggaran atau kebiasaan nan terjalin dalam kelompok tersebut.



4. Loka kerja merupakan sebuah sosiosistem atau sistem sosial.

Kelompok kerja tersebut membentuk sebuah sistem sosial. Sebagai sebuah sistem, kelompok kerja mempunyai bagian-bagian nan saling berkegantungan.

Karena sifatnya nan nisbi baru pada zaman itu, penelitian ini memberikan pemahaman baru mengenai sisi lain dari sebuah pekerjaan. Penelitian ini selanjutnya disebut juga dengan Hawthorne Effect .

Kemampuan intelektual memang merupakan aset krusial buat mencapai sebuah misi atau tujuan tertentu, dalam hal ini perusahaan. Namun, kemampuan intelektual saja tak cukup sebab setiap manusia memerlukan hubungan dengan lingkungan baru nan ditempatinya. Dengan kata lain, learning by doing akan lebih efektif dari sekadar berteori.

Dengan melakukan serangkaian termin pelatihan, seorang karyawan akan memiliki taraf pemahaman nan lebih nyata. Dengan pemahaman tersebut, ia kan mampu bekerja optimal. Ia akan mampu menciptakan sistem kerja strategis, bisa bekerja sama secara solid, memiliki semangat kerja tinggi, dan bisa memberikan hasil maksimal terhadap perusahaan.

Pelatihan biasanya diisi dengan simulasi-simulasi eksklusif buat meningkatkan daya berpikir karyawan terhadap situasi atau masalah nan tengah dihadapi. Proses simulasi biasanya melibatkan banyak orang. Dengan demikian, hasil nan bisa diperoleh dari simulasi ialah terbentuknya rasa kebersamaan, keterbukaan, serta toleransi antarindividu nan terlibat.

Oleh karena itu, hendaknya para pengusaha mementingkan kesejahteraan para karyawannya. Kesejahteraan karyawan sama pentingnya dengan kesejahteraan pengusaha. Dengan perlakuan dan pemberian hak secara adil, karyawan dan pengusaha nan notabene pemilik perusahaan akan berjalan beriringan buat memajukan perusahaan.

Peningkatan kinerja karyawan bisa terjadi apabila kesejahteraan karyawannya juga diperhatikan dan diperhitungkan. Tidak berlaku sewenang-wenang terhadap para karyawan sebab mereka berperan krusial dalam memajukan sebuah perusahaan.

Apabila karyawan merasa sejahtera, maka stress di loka kerja tak akan terjadi sebab perusahaan tersebut memberikan kesejahteraan kepada karyawannya. Untuk menghilangkan stress para karyawannya, perusahaan bisa memberikan fasilitas hiburan kepada karyawannya, seperti loka berolah raga atau sekali-kali mengadakan wisata.



Cara Menghilangkan Stress di Loka Kerja

Banyak cara nan bisa dilakukan buat menghilangkan stress di loka kerja. Hal tersebut bisa dilakukan oleh diri sendiri atau juga oleh perusahaan, seperti nan sudah dijelaskan di atas. Jika pikiran Anda tak karuan di loka kerja, lakukanlah beberapa hal simpel di bawah ini nan bisa Anda lakukan sendiri.



1. Dengarkan Musik

Selain sebagai hiburan, musik ialah terapi. Irama musik nan tenang bisa merangsang otak Anda kembali jernih. Ketika stress menyerang, bayangkan otak Anda seperti benang nan kusut. Musik ialah hal nan dapat mengurainya satu per satu kembali menjadi sebuah benang nan lurus.

Bahkan Joe Bradts, seorang pakar dari universitas Philadelphia menemukan fakta bahwa musik bisa menjadi terapi bagi orang-orang nan mempunyai penyakit jantung. Ia juga menambahkan bahwa musik nan latif dan easy listening bisa menurunkan tekanan darah manusia. Ingat, musik itu dapat menyentuh perasan nan paling dalam.



2. Main Game

Sebuah penelitian dari California, menyatakan bahwa bermain game dapat mengurangi stress. Cobalah buat selalu meng- install game sederhana di komputer Anda. Bermainlah barang 15 menit buat menyegarkan otak Anda. Game memiliki akibat menghibur nan luar biasa. Professor Trent Kilcannon dari William & Mary University, menyebutkan bahwa game nan terbaik buat mengurangi stress ialah game-game nan kesulitannya nisbi mudah.

Di Internet banyak website nan menyediakan game-game perdeo buat mengurangi stress. Gunakanlah kesempatan itu dengan baik. Carilah game nan dapat membuat Anda tersenyum, bukan game nan membuat Anda lebih mengerut. Game dapat membuat Anda berkonsentrasi lebih.



3. Cuci Muka

"Cuci muka dulu biar segar". Sebenarnya pameo ini merupakan kalimat nan ditujukan buat kesegaran jasmani dan rohani. Cuci muka tak hanya mempunyai imbas mengurangi rasa kantuk. Namun, ia dapat membuat kita lebih segar dan percaya diri. Percayalah, stress juga merupakan masalah percaya diri.



4. Meditasi

Pengertian meditasi di sini ialah hal nan sederhana. Jauhkanlah diri Anda dari kebisingan. Kalau memungkinkan, carilah loka nan tenang plus udara segar. Lakukanlah teknik pernapasan sederhana sambil memejamkan mata. Tarik nafas dalam-dalam, tahan sekitar tiga detik, lalu keluarkan. Lakukan beberapa kali, ini sangat membantu.

Demikian informasi mengenai beberapa hal tentang cara menghilangkan stress di loka kerja dan pengaruh perusahan dalam menyejahterakan karyawannya. Nah, cobalah dan Anda akan tersenyum di tengah banyaknya pekerjaan.