Pengaturan Waktu

Pengaturan Waktu

Daya ciptaan setiap orang berbeda. Cara menghadapi masalah juga berbeda. Semua itu tak terlepas dari kekuatan pikiran masing-masing. Kekuatan pikiran mengacu ke bagaimana mengendalikan pikiran agar tetap pada jalur nan benar. Bila pikiran benar, mood jadi terjaga dan hati juga tenang.

Melatih kekuatan pikiran sendiri merupakan bagian krusial ketika seseorang berada pada keadaan stress nan parah atau biasa disebut dengan depresi. Dalam bidang psikologi, penyebab primer stress ialah ketika manusia itu tak bisa mengatur pikirannya nan rumit. Apa maksud dari pikiran nan rumit?

Setiap manusia dilahirkan dengan begitu banyak neuron atau sistem saraf nan berfungsi ‘aktif’ dalam semua sikap, emosi, perasaan, hingga pikiran. Neuron-neuron ini saling berhubungan sehingga tak pernah terputus dalam mengkoordinasi kerja tubuh (dimulai dari kerja otak hingga sistem nan lain.

Dan apabila pikiran dalam otak Anda nan menjadi penyebab masalah sebab Anda tak dapat mengontrolnya, maka hal nan lain akan kena imbasnya. Misalnya saat Anda sedang berusaha buat mengeluarkan satu ide dari pikiran Anda, tetapi perasaan Anda sedang sedih atau gundah. Maka nan terjadi ialah ketidakmampuan Anda menyatukan informasi buat berargumen satu ide saja.

Melihat permasalahan nan demikian, terdapat salah satu cara melatih kekuatan pikiran , yaitu dengan refleksi. Pengertian dari refleksi sendiri bermacam-macam, dan dapat diterapkan dalam melatih pikiran Anda agar tetap dalam kondisi ‘ON’.



Refleksi Diri

Setiap harinya manusia tak lepas dari berpikir atau thinking. Berpikir bukan sembarang aktivitas, di dalamnya diperlukan energi. Energi ini bukan hanya bersumber dari makanan nan Anda konsumsi setiap harinya. Kondisi tubuh Anda, perasaan/ emosi Anda saat itu juga termasuk bagian dari kekuatan berpikir.

Masalah biasa dalam hayati memang tak akan terlalu mengganggu pikiran. Tapi masalah nan sedang atau berat, akan mengganggu pikiran hingga kadang kepala menjadi sakit dan berat. Atau, ketika Anda memiliki masalah nan biasa tetapi Anda terbiasa buat tak segera menyelesaikannya. Masalah-masalah nan biasa tadi dapat menjadi luar biasa. Dan tentu saja semakin banyak energi nan terkuras ketika Anda tak berusaha buat menguraikan permasalahan tersebut.

Obat tak mempan, lari ke makanan atau belanja juga tak mampu meringankan pikiran. Cara nan mungkin dapat membuat kepala ringan lagi ialah refleksi diri.
Carilah loka nan nyaman. Sejenak pikirkanlah siapa diri Anda. Apa nan telah Anda lakukan hingga masalah itu datang. Setelah beberapa menit biasanya pikiran malah akan terbang ke mana-mana dan tak fokus. Hal ini biasa terjadi, melatih kekuatan pikiran tak dapat dilakukan sekali. Perlu ada latihan kontinu sehingga hasil nan dirasakan maksimal.

Tidak perlu risi sebab mungkin belum terbiasa memusatkan pikiran pada satu hal. Bila sudah terbiasa, akan sangat mudah buat fokus dan mencoba merefleksikan apa-apa nan telah terjadi dan apa-apa nan diharapkan akan terjadi. Yang demikian ini akan membawa aura positif pada diri Anda dan mempermudah Anda dalam mengontrol pikiran.

Refleksi sendiri tak hanya memusatkan permasalahan Anda pada saat itu atau apa nan sedang/ telah dilakukan oleh Anda. Tetapi, menggerakkan pikiran Anda buat mengingat kembali kejadian lampau. Diharapkan ada kesan buat memperbaiki dari nan ‘merasa lelah’ menjadi ‘fresh’, atau dari nan ‘stress’ menjadi ‘rileks’ kembali. Kedua, ada asa buat mencari titik permasalahan nan sedang Anda hadapi dan berpikir rileks mengenai solusi nan tepat.

Sehingga, sangat tak tepat ketika refleksi diri disamakan dengan berpikir pendek. Berpikir nan tak menggunakan logika, tergesa-gesa, bahkan langsung menyimpulkan titik permasalahannya. Refleksi ini disertai dengan perasaan menyeluruh tentang ‘bagaimana Anda terhadap permasalahan nan sedang menjadi gangguan hingga menguras energi pikiran Anda’.



10 Menit dan 5 Menit

Untuk melatih kekuatan pikiran agar dapat fokus dalam refleksi ialah dengan cara melatihnya. Tanpa latihan nan teratur akan sangat sulit melakukannya. Rasa kantuk dan suara-suara ataupun gangguan lain nan ada di sekitar Anda dapat saja menambah pusing pikiran.

Latihannya hanya 15 menit. Pertama-tama, duduklah dengan rileks. Pejamkan mata. Set alarm selama 10 menit. Biarkan pikiran melanglang buana ke mana pun ia mau pergi, tapi tetap dalam kendali sehingga Anda ingat apa-apa nan sedang Anda pikirkan.

Loncatan-loncatan pikiran itu secara tak langsung akan membuat Anda lebih rileks. Kadang malah Anda akan merasa mengantuk. Kalau ini terjadi dan Anda ingin tidur, tidurlah dulu. Bukankah dengan tidur Anda akan merasa lebih ringan nantinya.

Kalau masih punya waktu, ulangilah lagi proses tadi. Duduklah dengan tenang. Pejamkan mata. Set alarm lagi selama 10 menit. Biarkan pikiran terbang ke mana-mana buat beberapa saat. Pada satu titik Anda akan memusatkan pikiran pada satu hal. Bila Anda perhatikan, hal tersebut ialah masalah nan paling mengganggu pikiran. Bila alarm telah berbunyi. Bukalah mata. Pikirkan lagi sejenak tentang masalah nan paling kuat muncul tadi.

Lalu, pejamkan mata lagi. Kali ini pusatkan pikiran hanya buat masalah tadi. Set alarm selama 5 menit saja. Urutkan kronologi masalah tersebut. Mengapa masalah itu dapat terjadi dan bagaimana kejadian awalnya. Siapa saja nan terlibat dalam masalah itu. Diamlah sejenak sekitar 10 detik.

Selanjutnya, pikirkan solusi apa nan dapat diambil. Bayangkan untung ruginya. Berimajinasilah memberikan solusi terbaik nan mungkin dapat diambil. Buka mata dan pikirkan apakah Anda akan melakukan tindakan tersebut. Bila iya, pejamkan mata lagi. Yakinkan diri bahwa Anda memang akan melakukan tindakan itu.

Kadang kala terbawa arus hingga tidak terasa air mata menetes. Rasakanlah kesedihan itu. Resapilah sebagai hamba Allah nan tidak berdaya. Setelah itu katakan pada diri sendiri bahwa Anda tak takut menghadapi masalah itu dan niscaya akan menemukan cara bagaimana menyelesaikannya. Ulangi lagi proses awal nan selama 5 menit. Yakinkan diri bahwa Anda akan melakukan tindakan nan tadi sudah diputuskan.



Pengaturan Waktu

Pengaturan waktu diperlukan agar dapat lebih fokus. Kalau tak diatur kadang pemusatan pikiran tak dapat dilakukan. Kalau sudah terbiasa maka pengaturan waktu dengan menggunakan alarm tak diperlukan lagi. Tubuh sudah dapat merasakan 10 menit itu berapa lama, 5 menit itu berapa lama.

Perumpamaannya ialah ketika Anda terbiasa melakukan suatu pekerjaan, maka Anda akan sangat mudah menguasai pekerjaan tersebut. Kapan Anda harus memulai pekerjaan Anda tersebut, menyelesaikannya, hingga berapa lama Anda bekerja. Konsekuensinya Anda harus nyaman dalam melaksanakan pekerjaan Anda.

Sebenarnya banyak sekali metode buat refleksi. Tujuannya tetap sama, melatih seberapa besar kekuatan pikiran Anda dalam menggali permasalahan nan sedang atau sudah dialami oleh Anda. Ada metode menggunakan pikiran Anda sendiri, seperti nan sudah disampaikan di atas. Bahwa Anda harus mengontrol pikiran Anda sendiri selama 5-15 menit.

Untuk nan sudah mahir, mereka bahkan dapat mengatur waktu tidurnya. Tinggal katakan kepada diri sendiri kalau mau tidur 15 menit saja. Biasanya setelah 15 menit akan terbangun dengan sendirinya dan tak dapat tidur lagi sebab tubuh sudah terpola seperti itu.

Metode lainnya ialah dengan donasi orang lain. Positifnya ialah Anda dapat memusatkan satu suara, yaitu suara orang lain nan mendampingi Anda dalam refleksi tersebut. Di samping itu, pemusatan pikiran Anda akan lebih teratur sebab perintah dari orang tersebut. Kelemahannya ialah metode ini harus dilakukan oleh orang nan memang pandai menginstruksikan refleksi.

Selain pengaturan waktu nan dapat Anda lakukan, atau dengan donasi orang lain, masih ada metode terakhir. Refleksi diri dapat Anda lakukan dengan menuliskan apa nan sedang bergelut di dalam pikiran Anda. Kelebihan dari metode ini ialah waktu nan disediakan lumayan lebih dibandingkan dengan waktu 15 menit tadi. Menuliskan permasalahan membutuhkan waktu nan lama, minimal 20 menit.

Apa nan ditulis juga tak sembarangan. Alangkah baiknya teratur. Kebanyakan orang nan merefleksikan diri dengan menuliskannya, menulis apa kesalahan nan telah dilakukan. Selanjutnya menuliskan kelebihan dan apa nan dapat dilakukan. Secara tak langsung, Anda juga belajar buat mengkritisi perjalanan hayati Anda.

Tidak ada salahnya buat mencoba, sebab apa nan ada di pikiran Anda mempengaruhi bagaimana perasaan dan sikap Anda. Begitu juga sebaliknya, apa nan ada di hati Anda dapat jadi menambah energi pikiran atau malah mengurangi. Terus meningkatkan aktivitas refleksi tak akan merugikan Anda, sebab setiap manusia sudah diberi kekuatan tersendiri oleh Tuhan buat mengatasi problem kecil hingga besar.