Hutan Bakau Pemecah Gelombang

Hutan Bakau Pemecah Gelombang

Indonesia merupakan suatu negara kepulauan nan letaknya masuk dalam kawasan Lingkaran Barah di kawasan Pasifik. Di kawasan tersebut, terdapat beberapa lempeng Bumi nan acap kali bergerak dan menyebabkan gempa cukup besar. Gempa tersebutlah nan sering membuat ombak tsunami sering melanda kawasan Indonesia.



Apa Itu Tsunami?

Jika terjadi gelombang nan berukuran besar sebab permukaan daratan di bawah bahari nan bergeser menurun atau naik maka gelombang tersebut bisa dikategorikan sebagai ombak tsunami.

Atau peristiwa alam lain di bahari seperti tanah longsor, gunung berapi bawah bahari nan meletus, atau meteor besar nan menghantam permukaan laut, hingga lantas membuat air bahari berpindah secara mendadak ke arah daratan, itu juga merupakan ombak tsunami.



Kecepatan Ombak

Dalam beberapa riwayat bala dahsyat nan telah melanda beberapa daerah pesisir di dunia, maka keterangan saksi menuturkan bahwa kecepatan ombak tsunami di bahari nan bergerak ke daratan bahkan bisa mencapai 100 km/jam.

Tapi, tentu terjadi pengurangan kecepatan gelombang jika mendekati daratan. Walaupun tetap saja pengurangan kecepatan ombak tersebut tak terlalu banyak merubah taraf kehancuran nan melanda daratan jika tersapu ombak nan tingginya mencapai 15 meter tersebut.

Bangunan dan kapal akan mudah sekali terseret dengan kecepatan super gelombang nan berasal dari bahari lepas itu. Tidak heran, kota pesisir di Aceh seakan hilang tidak pernah berdiri disapu gelombang dahsyat tsunami tahun 2004 silam.



Hutan Bakau Pemecah Gelombang

Pengalaman dari peristiwa hantaman gelombang tsunami di beberapa daerah menunjukan bahwa adanya hutan bakau nan terdapat di daerah pantai ternyata mampu memecahkan kekuatan tsunami menjadi lebih kecil. Sehingga jumlah kerusakan harta dan korban jiwa bisa dikurangi.

Oleh sebab itu, pencerahan masyarakat atas pentingnya menanam dan menghijaukan kembali hutan bakau nan telah gundul di sepanjang pantai pesisir, perlu ditingkatkan. Sebab selain berfungsi sebagai pemecah ombak tsunami, hutan bakau juga mampu meningkatkan tingkat hayati masyarakat pantai pesisir dengan munculnya binatang-binatang pantai nan bernilai ekonomis, nan menghuni hutan bakau tersebut. Misalnya kepiting, udang, dan burung-burung bangau.