Iklan dan Peningkatan Penjualan
:
Bagaimana cara membuat iklan nan baik , nan unik nan dapat mencuri perhatian dari masyarakat luas di tengah persaingan bisnis nan ketat saat ini? Dapat jadi ini ialah salah satu pertanyaan nan muncul dari para pelaku bisnis nan ingin eksis dengan usahanya. Tidak heran jika pertanyaan ini muncul sebab iklan ialah salah satu alat taktik pemasaran nan sangat penting.
Dengan iklan orang mengetahui produk nan ditawarkan. Karena rayuan iklan, orang bergegas buat membeli produk tersebut. Karena iklan pula dapat jadi produk tersebut dijauhi oleh masyarakat.
Kok bisa? Dapat saja. Dapat jadi iklan nan dibuat ternyata menyinggung masyarakat atau tak berkenan di hati masyarakat. Alih-alih iklan tersebut membantu menjual barang dagangan, nan ada iklan tersebut justru ‘membunuh’ potensi pasar nan ingin diciptakan.
Apa sebenarnya nan dimaksud dengan iklan? Apa akibat nan terjadi dengan keberadaan ikan hubungannya dengan sasaran penjualan? Bagaimana cara membuat iklan nan baik? Semua pertanyaan itu akan dijabarkan satu persatu dalam tulisan berikut.
Pengertian Iklan
Iklan sering disebut juga sebagai pariwara. Dalam bahasa Inggris iklan disebut dengan advertise. Iklan dimaknai sebagai salah satu metode ataupun cara nan digunakan buat mengenalkan suatu produk, baik berupa layanan, barang, informasi, inspirasi dan sebagainya kepada masyarakat luas. Dalam bahasa televisi sehari-hari, kita sering mendengar anchor atau host mengatakan “yang mau lewat” buat menggambarkan iklan nan sesaat lagi akan tayang.
Dunia periklanan identik dengan global nan berisi orang-orang kreatif nan memfokuskan pada pemikiran tentang bagaimana caranya mengomunikasikan ataupun mendorong serta membujuk dan mengajak masyarakat buat memiliki perhatian terhadap suatu produk nan selanjutnya mengambil tindakan konkret misalnya dengan membeli produk tersebut.
Selain bersifat komersial, iklan juga dapat menjadi media buat mentransformasikan ide-ide baru dan fresh kepada masyarakat nan biasanya berisi ajakan buat menjalani kehidupan nan lebih baik.
Sejarah Adanya Iklan
Jan Pieterzoon Coen atau disingkat menjadi J.P. Coen ialah orang nan pertama kali mengenalkan iklan di Indonesia. JP Coen menjadi Gubernur Hindia Belanda selama 10 tahun sejak 1619 hingga 1929. Satu abad setelah JP Coen meninggal dunia, Bataviasche Nouvelle menjadi surat kabar pertama nan terbit dan ada iklan di dalamnya.
Iklan dan Peningkatan Penjualan
Berbicara tentang bisnis , aspek nan mendapat posrsi perhatian paling besar ialah bidang penjualan. Jika grafik penjualan dari hari ke hari tak menunjukkan tanda-tanda peningkatan, dapat jadi ini merupakan pertanda atau alarm usaha tersebut akan gulung tikar.
Untuk dapat mendongkrak penjualan, dibutuhkan media nan dapat menyampaikan infromasi tentang produk nan dijual, yakni lewat iklan atau pariwara. Melalui cara ini, sebuah produk nan dimiliki oleh perusahaan tertentu, dapat dikenal oleh masyarakat luas.
Sering kita melihat iklan baris nan dicetak di surat kabar nan tersaji dalam ukuran kecil. Apakah dengan iklan seperti itu Anda tertarik membacanya? Jangankan membaca iklan nan jumlahnya dalam satu kali terbit dapat sampai ratusan dan membaca satu persatu, menengok pun tidak.
Halaman tersebut kebanyakan akan dilewat. Iklan nan dicetak dalam space nan kecil kemungkinan buat dibaca orang juga semakin kecil. Akibatnya, iklan tersebut tak bisa menjalankan tugas secara efektif. Karena iklannya tak banyak dilirik orang, angka penjualannya juga tak akan mengalami kenaikan secara signifikan.
Antara iklan dengan penjualan memiliki interaksi nan sangat erat. Iklan nan sukses memikat hati masyarakat biasanya akan berdampak baik dalam segi penjualan produk. Sebaliknya iklan nan kurang diterima masyarakat juga akan kesulitan mengontrol angka penjualan. Kalau begitu, bagaimana cara membuat iklan nan baik?
Cara Membuat Iklan nan Baik
Untuk membuat iklan nan baik harus memenuhi beberapa persyaratan nan tercantum di bawah ini:
1. Mampu Menarik Perhatian atau Attention
Iklan tersebut harus dapat menarik perhatian masyarakat dalam sekali lihat (Attention). Di tengah persaingan bisnis nan ketat serta space nan terbatas, hal nan dapat dilakukan oleh pembuat iklan ialah menempuh jalur nan out of the box. Iklan baris misalnya harus dibuat dengan gaya nan mencengangkan sehingga orang berkenan memberikan perhatiannya meski hanya sekian detik.
Agar dapat menarik minat orang dalam sekejap, Anda harus menggunakan bahasa nan melangit atau bombastis. Misalnya GRATIS, LUAR BIASA, GARANSI, DIJAMIN, RAHASIA, MUDAH, BONUS, BEST SELLER, KISAH NYATA, TERPERCAYA, dan sebaginya. Penulisan kata-kata tersebut sebisa mungkin eye catching. Caranya, dapat dengan dicetak menggunakan huruf kapital. Dalam versi kalimat lengkapnya seperti:
- LUAR BIASA! Dapat Kaya Hanya dalam Waktu 1 Minggu. Ingin Tahu Caranya? Segera Hubungi Nomer Ini!
- KISAH NYATA! Penyakit Kanker Sembuh Total Hanya dengan 3x Perawatan. Tidak Percaya? Buktikan!
Dalam menulis iklan, penggunaan huruf modal harus diperhatikan. Jika ingin memberikan penekanan, gunakan huruf modal pada kata nan spesifik saja seperti nan ada di atas. Menggunakan huruf modal dalam semua kata menunjukkan kurangnya pengetahuan tentang etika dalam berkomunikasi.
2. Dapat Menimbulkan Minat atau Ketertarikan (Interest)
Langkah berikutnya ialah dengan membuat pembaca nan sudah membaca iklan menjad tertarik dengan produk nan ditawarkan. Caranya dengan menunjukkan kegunaan nan akan diperoleh jika menggunakan produk tersebut. Agar pembaca semakin tertarik buat mendalami isi iklan nan ada, maka pembuat iklan harus berusaha menahan pembaca tersebut agar tak berpindah ke halaman atau objek lain. Caranya dengan menyusun kata-kata sedemikian rupa.
3. Mampu Menimbulkan Keinginan Memiliki (Desire)
Ternyata taktik membuat iklan nan baik tak hanya berhenti di sini. Setelah pembaca dibuat tertarik dan berminat dengan produknya, langkah berikutnya ialah bagaimana caranya agar pembaca dapat mengeksekusi rasa ketertarikannya itu yakni dengan keinginan buat memilikinya. Hal nan dapat dilakukan oleh pembuat iklan ialah dengan membuat pembaca seolah-olah dapat merasakan akibat positifnya jika barang tersebut dimiliki.
4. Mampu Membuat Pembaca Beraksi (Action)
Tahapan berikutnya ialah dengan melakukan aksi. Ketika pembaca sudah mulai merasa ada keinginan buat memiliki barang tersebut, produsen harus sigap menangkapnya. Jika konsumen merasa menemukan jalan buntu atau kesulitan buat membelinya, dapat saja keinginan membeli nan pada mulanya ada menjadi menguap begitu saja.
Oleh sebab itu buat menarik minat konsumen caranya ialah dengan menunjukkan jalan nan harus dilalui jika konsumen tersebut ingin membeli produk nan dimaksud. Misalnya dengan mencantumkan nomor telepon nan mudah buat dihubungi.
Kesigapan dan kecanggihan produsen buat menjaring konsumen sebanyak-banyaknya, salah satunya tercermin dari iklan nan dibuatnya. Bagaimana menggabungkan 4 komponen di atas menjadi sebauh iklan nan baik tentu membutuhkan waktu dan kerja keras buat mewujudkannya.
Sebenarnya hal ini ialah perkara nan mudah meski tak semua orang dapat melakukannya. Diperlukan daya kreativitas dan juga jam terbang buat dapat menghasilkan sebuah iklan nan menarik bagi masyarakat.
Contoh iklan nan memuat 4 unsur di atas:
- TELAH TERUJI. Jamu Sido Waras Dapat Menyembuhkan Sakit Anda. Rasakan Khasiatnya. Hubungi 0341xxx987 Sekarang Juga.
Demikian pembahasan singkat tentang bagaimana cara membuat iklan nan baik. Semoga bermanfaat.