Abu Penyubur Tanah

Abu Penyubur Tanah

Jawa Timur mempunyai objek wisata andalan di perbatasan Malang, Pasuruan, Lumajang, dan Probolinggo bernama Gunung Bromo. Namun, tahun 2010 terjadi peristiwa letusan Gunung Bromo nan membuat kawasan wisata tersebut ditutup buat sementara waktu.



Gunung Eksotik

Bromo berasal dari kata Brahma nan merupakan salah satu dewa dalam kepercayaan agama Hindu . Penduduk sekitar Bromo, yaitu suku Tengger, nan kebanyakan beragama Hindu mempercayai bahwa gunung itu ialah sebuah lokasi kudus loka dewa bersemayam.

Gunung Bromo terkenal eksotik sebab adanya caldera atau lautan pasir sangat luas di sekelilingnya. Terkadang, saat pagi menjelang kawasan caldera tertutup oleh awan putih nan menyebabkan gunung Bromo nampak seperti sedang terapung di awan.

Wisatawan akan memenuhi lokasi wisata itu saat dini hari menjelang pagi, buat menangkap momen matahari terbit dari puncak kaldera Bromo nan terkenal sangat indah. Oleh sebab itu saat siangnya, malah lokasi wisata Bromo nampak lebih sepi dibanding malam hari.



Letusan Bromo

Gunung Bromo tergolong gunung berapi nan masih aktif. Walaupun riwayat letusan Bromo tak sedahsyat letusan gunung Merapi, namun cukup membuat beberapa kawasan di sekitarnya mendapat hujan abu nan cukup tebal.

Tahun 2010 bulan November, setelah Merapi meletus dengan dahsyat, Bromo turut latah terbatuk-batuk mengikuti jejak saudara tuanya itu. Untungnya letusan Bromo kali ini tak sampai menimbulkan korban jiwa seperti nan terjadi di kawasan Merapi.

Letusan gunung Bromo hanya terdiri atas keluarnya materi vulkanik berupa semburan abu setinggi 600 - 900 meter dari kawah, juga batu-batu, serta asap sulvatara. Awan panas hanya melanda sekitar wilayah caldera saja, hingga tak sampai menelan korban jiwa.



Abu Penyubur Tanah

Penduduk sekitar Bromo berkata bahwa mereka sama sekali tak risi pada kondisi tersebut, karena mereka konfiden bahwa letusan gunung Bromo malah akan mendatangkan rejeki sebab tanah pertanian mereka akan bertambah fertile dengan adanya abu nan disemburkannya.

Abu vulkanik bekas letusan gunung berapi memang mengandung banyak mineral nan mampu membuat tanah pertanian bertambah fertile . Strukturnya nan ringan juga memudahkan petani mengolah tanah pertanian mereka.