Sejarah Organisasi dan Olimpiade Renang

Sejarah Organisasi dan Olimpiade Renang

Renang merupakan salah satu olahraga nan banyak disukai bukan hanya sebab menyehatkan, melainkan juga sebab aktivitasnya nan mengasyikkan. Bahkan, sebagian orang menganggapnya sebagai salah satu cara buat melepas penat seperti halnya berekreasi. Dapat jadi, Anda juga merupakan satu penggemar olahraga nan satu ini. Sama halnya dengan olahraga lain, renang juga membutuhkan energi, tempat, dan juga kemampuan nan harus diketahui dan dimiliki. Selain hal-hal tersebut, seorang perenang nan baik juga niscaya memahami sejarah tentang renang .

Tidak berbeda dengan olahraga lain, olahraga satu ini juga memiliki sejarah panjang nan membawa perubahan dan perkembangan renang dari masa ke masa. Dari perjalanan panjang itulah, olahraga ini memiliki berbagai perkembangan mulai dari teknik-tekniknya, baju nan dikenakan, loka atau kolam, hingga tujuan dari renang itu sendiri. Nah, berikut ialah informasi selengkapnya mengenai sejarah nan berkaitan dengan renang.



Sejarah Renang Global dan Indonesia

Renang termasuk olahraga populer di seluruh negara, bahkan renang merupakan aktivitas nan sudah dilakukan manusia sejak zaman prasejarah. Hal ini dapat diketahui dari peninggalan nan terdapat dalam gua bernama “Gua Para Perenang” di Wadi Sora, Gilf Kebir. Peninggalan tersebut berupa lukisan-lukisan nan dipercaya dibuat pada masa zaman Batu. Selain itu, juga terdapat catatan sejarah mengenai renang berupa hikayat dan alkitab nan ternyata sudah muncul sejak 2000 tahun Sebelum Masehi. Peninggalan berupa tulisan ini menjadi jalur nan menyambungkan sejarah dari masa zaman Batu hingga masa Sebelum Masehi.

Setelah peninggalan pada masa antik tersebut, buat pertama kalinya, seorang profesor di Jerman bernama Nicolas Wynman menulis sebuah buku berjudul Colymbetes nan membahas mengenai renang. Ternyata, selain peninggalan-peninggalan tersebut, masih banyak bukti-bukti nan menjadi saksi sejarah perkembangan renang di dunia, mulai dari stempel lilin khas Mesir, hikayat kuno, makam kuno, hingga naskah antik Vatikan. Sejarah mengenai para perenang di tahun 500 Sebelum Masehi ditampilkan dalam peninggalan antik berupa makam Yunani. Demikian pula dengan sejarah perenang di tahun 600 Sebelum Masehi ditampilkan dalam peninggalan di Italia.

Meski belum dianggap sebagai salah satu olahraga nan diangkat dalam olimpiade, renang menjadi salah satu keterampilan selain kemampuan berlari nan dikuasai oleh masyarakat Yunani pada masa itu. Kepopuleran aktivitas berenang tampak pada keseharian masyarakat Yunani nan sering mempraktikkan renang di kolam mereka masing-masing. Biasanya, masyarakat membangun kolam renang sendiri nan juga dianggap sebagai bak mandi. Karena itulah, renang terus dilakukan oleh masyarakat pada masa itu.

Jika dilihat dari fungsi dan tujuannya, berenang pada masa antik bukan bertujuan sebagai olahraga semata. Pada zaman prasejarah, manusia berenang buat menyusuri sungai dan rawa buat mencari ikan dan bahan-bahan nan dapat dimakan. Sedangkan, pada masa Yunani Kuno, berenang merupakan sebuah aktivitas sehari-hari dan juga buat keperluan militer.

Kemampuan renang sebagai salah satu tujuan militer ini terlihat pada saat terjadinya perang Salamis. Kemampuan renang dianggap sebagai salah satu cara buat bertahan hidup, terutama pada saat kapal milik Yunani ditenggelamkan oleh musuh. Tokoh nan sangat terkenal sebagai perenang tangguh pada masa Perang Salamis ialah Julius Caesar.

Di Indonesia, olahraga renang sudah dikenal sejak masa sebelum kemeredekaan, tepatnya pada tahun 1900. Namun, pada masa itu kolam renang spesifik dibuat buat para kaum bangsawan sehingga rakyat biasa tak dapat menggunakannya. Sebenarnya, pada masa itu juga dibangun kolam renang generik nan dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Namun, masyarakat Indonesia saat itu masih menanggung beban penjajahan sehingga tak memiliki banyak uang buat menikmati fasilitas kolam renang.

Pada tahun 1904, pertama kalinya didirikan sebuah kolam renang nan diberi nama Cihampelas di Bandung. Karena itulah, sejarah olahraga renang di Indonesia pertama kalinya diawali dari Kota Bandung.

Pada masa penjajahan Belanda, dibentuk juga organisasi renang di Indonesia nan memiliki 12.000 anggota. Bahkan, Belanda juga sempat mengirim anggotanya buat mengikuti kejuaraan di Berlin, Italia. Setelah masa penjajahan Belanda digantikan oleh Jepang, seluruh kolam renang dapat dinikmati oleh generik sehingga perkembangan olahraga ini semakin pesat pada masa penjajahan Jepang. Setelah Indonesia merdeka, dibentuklah sebuah induk organisasi renang bernama Persatuan Berenang Seluruh Indonesia.



Sejarah Organisasi dan Olimpiade Renang

Selain Mesir dan Yunani, Jepang juga menjadi salah satu negara nan menjadi loka bersejarah bagi perkembangan renang. Pada tahun 36 Sebelum Masehi, buat pertama kalinya kaisar Jepang mengadakan kompetisi renang. Awalnya, renang merupakan salah satu keahlian nan harus dimiliki oleh samurai. Hingga pada tahun 1603, kaisar Jepang membuat sebuah organisasi nan spesifik bergerak dalam bidang olahraga renang. Mulai masa itu hingga saat ini berenang menjadi salah satu kompetensi nan masuk dalam pendidikan formal dan harus dikuasai oleh semua siswa.

Pada masa abad pertengahan, kemampuan berenang menjadi salah satu keahlian nan harus dimiliki oleh kesatria. Bahkan, pada masa itu, kesatria harus dapat berenang dengan mengenakan pakaian zirah. Karena minat masyarakat terhadap renang terus meningkat, beberapa negara mulai membentuk organisasi atau serikat renang. Salah satunya di Cina yaitu dengan membentuk sebuah serikat bernama Asosiasi Chinkiang Penyelamat Hidup. Perkumpulan-perkumpulan nan berdiri kontemporer memang bukan ditujukan buat kepentingan olahraga,melainkan buat kepentingan penyelamatan buat pertahanan.

Di tahun 1796, terdapat sebuah organisasi renang di Swedia. Selain itu, tim penyelamat nan harus menguasai kemampuan berenang juga didirikan di Belanda pada tahun 1767. Inggris juga mendirikan tim serupa di tahun 1774. Sedangkan, pada tahun 1896, Athena mengadakan olimpiade renang tetapi pada saat itu hanya spesifik ditujukan pada peserta laki-laki saja. Setelah itu, diadakan juga olimpiaden kedua di Paris. Olimpiade ini merupakan olimpiade kedua nan menampilkan perlombaan dengan variasi gaya, baik individu maupun beregu.

Sama hanya dengan olimpiade pada masa kini, olimpiade nan diadakan pada masa itu juga dibedakan berdasakan gaya nan dipakai, yaitu gaya bebas dan gaya punggung. Olimpiade nan diadakan juga unik sebab memberikan tantangan nan lebih pada peserta, salah satunya ialah pertandingan renang dengan arus. Pertandingan ini dilaksanakan di sungai Seine.

Tahun 1902 diadakan sebuah olimpiade internasional di Inggris nan diikuti oleh perenang dari seluruh dunia. Setelah itu, olimpiade renang mulai rutin diadakan di berbagai negara. Di tahun 1907, buat pertama kalinya seorang perenang bernama Annette Kallerman asal Australia menampilkan atraksi balet dalam air. Namun, pada saat itu ia ditangkap sebab mengenakan baju nan dianggap tak sopan. Dari kasus inilah, baju renang mulai mendapat perhatian dan mengalami perkembangan desain.

Berbicara tentang renang tak dapat lepas juga dari sejarah tentang perlengkapan nan digunakan dalam renang. Tahun 1716 merupakan pertama kalinya diciptakan sirip karet nan digunakan sebagai alat bantu buat berenang. Alat tersebut diciptakan oleh seorang anak berusia sepuluh tahun bernama Benjamin Franklin .

Sedangkan, mengenai pakaian renang , pada awalnya orang tak menggunakan pakaian spesifik buat berenang tetapi seiring dengan perkembangan olahraga renang, pakaian renang didesain sedemikian rupa hingga menjadi salah satu fashion nan banyak menarik perhatian orang.