Letusang Gunung Terdahsyat dan Tipe-Tipenya
Kesedihan Tak Mematahkan Semangat
Korban nan jatuh tak sedikit. Mereka ialah orang-orang terkasih nan meninggal global dengan cara nan cukup menyedihkan. Malah ada nan tubuhnya tak ditemukan. Mungkin tubuh korban telah hangus terbakar oleh awan panas nan bertemperatur 600 derajat. Hal ini tentu saja menambah kesedihan pihak keluarga. Apalagi ketika mereka mengetahui bahwa nan meninggal tak hanya satu tetapi mungkin saja satu keluarga. Seperti terjadi pada tahun 90-an.
Pada saat itu awan panas menyapu satu keluarga pengantin nan sedang melakukan hajatan walimahan. Awan panas itu sekonyong-konyong turun dengan kecepatan tinggi tanpa memberikan peringatan sama sekali. Inilah kedahsyatan Merapi nan tak pernah dapat diprediksi. Korban stigma sebab terkena debu awan panas pun bertambah setiap kali Merapi memuntahkan isi perutnya. Masyarakat lereng Merapi sangat tahu bahwa lokasi rumah mereka tak aman.
Namun, mereka tak dapat berbaut banyak. Hati dan pikiran mereka telah bersama Merapi sehingga apapun nan dilakukan oleh Merapi, mereka tak peduli. Mereka sayang dengan gunung satu ini dan bahkan rela wafat sebab Merapi. Tidak hanya awan panas nan mengancam mereka. Hujan debu dan kerikil serta bahaya banjir lahar dingin juga menjadi sesuatu nan harus dipikirkan secara saksama. Bendungan telah dibuat.
Jalan juga diperbaiki, namun, tetap saja lahar dingin ini seolah semakin banyak, semakin deras, dan semakin tidak kuasa ditampung oleh bendungan-bendungan itu. Masyarakat pasrah tetapi mereka tak mau pindah. Mereka merasa nyaman tinggal di lereng Merapi nan dingin dengan kualitas air dan udara nan bersih. Bercocok tanam dan berternak juga mudah. Kemudahan mencari penghasilan itu membuat enggan pindah dari loka itu. Pemerintah tak tinggal diam terutama kalangan Keraton. Gubernur nan juga Raja Yogyakarta terus berkomunikasi dengan masyarakat dan mengajak mereka buat berkompromi dengan keadaan.
Orang Yogyakarta memang berbeda. Mereka memperlakukan Merapi sebagai layaknya manusia. Mereka berusaha mengerti kemarahan Merapi dan berusaha menjinakkan Merapi dengan berbagai sesajen nan mungkin dapat membuat Merapi reda. Tetapi logika mengatakan bahwa Merapi itu adlaah gunung nan tak dapat dihalangi dengan sesajen. Akhirnya Mbah Marijan nan dianggap sebagai juru kunci gunung nan dianggap angker ini pun menghembuskan napas terakhirnya tersapu oleh awan panas.
Gunung Merapi nan dikenal sebagai gunung dengan aktifitas tertinggi di global ini, sebenarnya sudah pernah meletus sebelumnya. Letusan gunung merapi terakhir kali pada tahun 2006. Namun letusan merapi pada tahun 2010 tercatat lebih besar dari letusan nan pernah terjadi beberapa kali sebelumnya. Yaitu letusan gunung merapi nan terjadi pada tahun 1997, tahun 2001 dan pada tahun 2006 nan lalu.
Letusannya Lebih Besar
Bisa dikatakan bahwa daya letusan gunung merapi pada tahun 2010, lebih besar tiga kali lipat. Dibandingkan dengan letusan gunung ini pada waktu-waktu sebelumnya. Bisa dilihat dari lamanya peristiwa letusan gunung tersebut. Yaitu pada tanggal 26 oktober 2010, letusan gunung merapi terjadi selama 33 menit.
Sementara pada tahun 2006, letusan gunung ini berlangsung hanya 7 menit saja. Bahkan letusan merapi tahun 2010 ini mampu menghilangkan kubah lava nan terbentuk dampak letusan gunung ini pada tahun 2006 nan lalu. Sehingga letusan Merapi pada tahun 2010 ini dianggap merupakan letusan terbesar selama 140 tahun ini. Karena letusan terbesar sebelumnya terjadi pada tahun 1870. Pada malam hari pijar letusan itu terlihat latif dari kejauhan. Tetapi estetika itu hilang kalau dari dekat.
Menarik Perhatian Asing
Letusan Merapi di Yogya, bahkan menarik perhatian asing. Sejumlah ilmuwan peneliti berdatangan dari luar negeri, buat meneliti lebih jauh mengenai aktivitas gunung merapi ini. Ibaratnya gunung merapi ini dapat menjadi semacam laboratorium dunia. Para peneliti dapat mengamati dan mempelajari aktivitas gunung berapi ini. Bahkan saat merapi sedang aktif sekali pun.
Para peneliti berasal dari berbagai universitas ternama di Perancis, Jepang, Inggris, dan Amerika. Mereka juga membawa beberapa peralatan nan akan diuji cobakan buat memantau aktivitas gunung berapi. Tentu saja merupakan peluang bagi para petugas pemantau gunung Merapi, buat dapat berbagi ilmu dan berdiskusi tentang masalah vulkanologi. Serta mengenali dan menguji coba peralatan pemantau terbaru. Siapa tahu pemerintah berniat upgrade semua fasilitas pemantau gunung berapi di Indonesia.
Letusang Gunung Terdahsyat dan Tipe-Tipenya
Gunung dengan letusan terbesar
Beberapa waktu nan lalu Gunung Merapi nan berlokasi di perbatasan antara Jogjakarta dan Jawa Tengah meletus dengan hebat. Diberitakan bahwa letusan ini merupakan letusan Gunung Merapi terbesar selama seratus tahun atau satu abad terakhir ini. Namun demikian bukan berarti tak ada letusan nan lebih besar lagi. Semua letusan itu ialah pelajaran hayati bagi manusia. Selain di Gunung Merapi, masih banyak gunung lain denagn letusan nan tak kalah hebat terutama dalam hal kedasyatannya. Di antaranya adalah:
1. Gunung Vesuvius
Lokasinya berada di kota Napoli, Italia. Gunung ini pertama kali meletus di tahun 79 (masehi). Letusan gunung ini mampu menghilangkan kota Herculaneum dan Pompei dengan cara mengeluarkan lava panas dari tubuhnya dalam jangka waktu sekitar duapuluh jam. Maka tak mengherankan bila nyawa nan terenggut juga cukup banyak, tiga ribu jiwa. Enam abad kemudian, yaitu persisnya pada tahun 1631 gunung ini memamerkan kekuatannya lagi dengan menewaskan empat ribu manusia.
2. Gunung Tambora
Gunung Tambora berlokasi di daerah Nusa Tenggara. Pada bulan April tahun 1815 meletus dengan mengeluarkan suara nan sangat keras dan terdengar sampai di pulau Sumatera. Sedangkan abu nan dikeluarkan menyebar sampai ke Jawa dan Kalimantan. Akibatnya ialah banyak terjadi kegagalan panen nan menyebabkan banyak kasus kelaparan di berbagai tempat.
3. Krakatau
Gunung krakatau terkenal sebab lokasinya terletak di tengah laut, persisnya antara pulau Sumatera dan Jawa. Pada tahun 1883, gunung ini mengeluarkan letusan nan besarnya diperkirakan lebih dari kekuatan dari bom atom di Nagasaki atau Hirosima.
Selain itu letusan gunung ini juga memunculkan gelombang tsunami nan mengakibatkan lebih dari tigapuluh enam ribu jiwa kehilangan nyawa.
4. Gunung St Helens
Gunung ini mengeluarkan letusan terdasyatnya pada tahun 1980, persisnya tanggal delapan belas Mei. Korban nan tewas hanya sedikit saja, limapuluh tiga orang. Namun imbas samping nan ditimbulkan tak kalah hebatnya. Yaitu lumpuhnya perekonomian negara Amerika Serikat.
Tipe-tipe letusan
Para pakar nan sering melakukan pengamatan terhadap segala aktifitas gunung berapi atau sering disebut dengan pakar vulkanologi membagi jenis letusan gunung ke dalam beberapa tipe:
1. Tipe strombilian
Merupakan tipe letusan nan lavanya cair serta semburannya bermula dari kaldera lalu membentuk gugusan. Setelah itu lava tersebut turun dan membuat sebuah genre panas serta berapi.
2. Tipe vulcanian
Disebut demikian bila terdapat awan nan tebal dan mengandung abu serta gas nan muncul dari dalam kaldera kemudian muncul awan lain nan keputih-putihan.
3. Tipe Vesuvian
Ciri dari tipe ini ialah adanya abu dan gas dengan volume nan besar serta keluar ketika letusan gunung terjadi. Kemudian ada awan nan bentuknya seperti kembang kol dan naik ke atas.
4. Tipe peelean
Disebut demikian bila material nan terdiri dari debu, gas, abu dan lava muncul dari kaldera bagian tengah, lalu ke bawah dan bentuknya persis dengan lidah manusia. Kecepatannya dalam meluncur dapat mencapai seratus mil dalam jangka waktu satu jam.
5. Tipe erupsi Hawai
Letusannya terjadi di tengah lubang gunung atau di antara celah-celahnya, lalu lavanya turun ke lereng.
6. Tipe erupsi plinian
Tanda primer dari tipe ini ialah tejadinya ledakan pada lava nan kental serta mengandung gas dan abu nan dapat melayang di udara hingga sejauh sepuluh mil.
Semoga info ini berguna bagi kita khususnya nan ingin mengetahui tentang segala hal nan berkaitan dengan gunung berapi.