Rawan Korupsi

Rawan Korupsi

Peristiwa tsunami nan terjadi di Aceh memang telah lama berlalu. Hingga saat ini (2011), sudah 6 tahun masa penuh duka itu lewat dari ingatan warga Aceh. Namun, jika Anda berjalan-jalan di Aceh saat ini, masih banyak korban tsunami Aceh nan tinggal di barak-barak evakuasi sementara.

Pemerintah bukannya menutup mata akan hal tersebut. Beberapa proyek pengadaan rumah buat masyarakat Aceh telah dibuat oleh pihak pemerintah . Nampaknya masih belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh pengungsi.



Demo Damai

Para korban tsunami Aceh banyak melakukan cara buat memohon pada pemerintah nan berwenang agar segera memberikan rumah nan dijanjikan. Demonstrasi damai dan pembacaan do'a bersama (Kompas, 5 Januari 2010) sampai mogok makan pun mereka lakukan (liputan6.com, 22 Januari 2010).

Semua itu agar nan berwenang segera menuntaskan pembangunan rumah dengan dana donasi dari masyarakat maupun dari berbagai negara nan banyak jumlahnya tersebut. Penderitaan sebab kehilangan rumah serta sanak keluarga mereka dalam bala tsunami 2004, selayaknya tak dilanjutkan lagi dengan membiarkan mereka tetap tinggal di barak evakuasi dalam waktu lama, sampai bertahun-tahun.



Rumah Idaman

Memang tak mudah bagi pemerintah buat bisa memenuhi permintaan pengungsi nan jumlahnya mencapai puluhan ribu itu, sekaligus. Syukurlah, secara berkala pemenuhan rumah sederhana bagi korban tsunami Aceh telah di lakukan oleh banyak pihak. Salah satunya ialah pihak PMI.

Menyalurkan donasi dari Palang Merah Hongkong, PMI sukses membangun rumah tipe 45 di wilayah Samudra, Aceh Utara, pada 15 Desember 2010 (mediaindonesia.com 14 Desember 2010). Jumlah rumah sederhana berkamar 2 nan akan diresmikan tersebut sebanyak 200 buah.



Rawan Korupsi

Sudah bukan warta baru, sebagian dana sumbangan dari berbagai pihak nan mengulurkan tangan buat korban tsunami Aceh, rawan dikorupsi. Indikasi tersebut nampak dari banyaknya pengembang nan ternyata belum membayar bahan bangunan nan digunakan buat membangun rumah para pengungsi tersebut (waspada.co.id, 21 November 2010).

Para pemasok bahan bangunan mengancam akan merobohkan rumah buat korban tsunami Aceh, jika hutang pengembang tak segera dibayar. Sungguh malang nasib para pengungsi tsunami Aceh. Sudah kehilangan mal dan keluarga, donasi buat mereka pun masih dikorupsi. Terlalu.