Tindakan dan Antisipasi Banjir
:
Pada tahun 2002, Jakarta terkena banjir sampai 40% wilayah terendam, hal ini terulang lagi pada tahun 2007 dengan kondisi nan lebih parah lagi hampir 60% wilayah Jakarta terendam air, hal serupa diikuti oleh beberapa kota besar lainnya. misalnya Bandung,daerah Dayeuhkolot nan setiap musim hujan terkena banjir. Hal serupa juga di ikuti oleh beberapa daerah dan kota besar lainnya di Indonesia.
Berdasarkan data, selama 10 tahun terakhir Indonesia mengalmi kurang lebih 60 peristiwa banjir, berdasarkan fakta tersebut Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara nan paling sering terkena bala banjir.
Biasanya pada waktu musim hujan dengan curah hujan nan cukup tinggi mencapai 3000 mm pertahun. faktor alamiah juga menjadi penyebab datangnya banjir misalnya: kondisi tanah gambut nan banyak terdapat di daerah pesisir pantai.
Tak terhitung berapa kerugian dampak bala ini, mulai kerugian materi (kehilangan harta benda), kerusakan infrastuktur nan menyebabkan terhambatnya arus transfortasi dan roda perekonomian. Tersebarnya penyakit-penyakit nan disebabkan sebab penggunaan air nan sudah tercemar air banjir nan mengandung banyak bakteri dan kuman dan lainnya.
Pengertian dan Faktor Penyebab Banjir
Banyak data nan dapat didapatkan mengenai banjir, dapat melalui internet, buku, foto atau artikel-artikel banjir . Dari semua pengertian nan ada semua memiliki arti nan sama, yaitu suatu peristiwa atau kejadian ketika genre air dengan jumlah nan banyak atau hiperbola merendam sebagian daratan.
Menurut pakar hidrologi banjir di Indonesia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Banjir nan diakibatkan sebab luapan sungai
Banjir dampak luapan sungai terjadi dampak air disungai tak mampu menampung air. Akibatnya air di sungai akan meluap. Biasanya berada di dataran banjir. Jika curah hujan tinggi dan sistem daerah sungainya mengalami kerusakan dapat mengakibatkan genre sungai terjadi di hilir sungai.
2. Banjir Lokal
Banjir lokal ialah banjir nan disebabkan air hiperbola di suatu daerah atau wilayah tertentu. Biasanya daerah nan sering terkena banjir sebab kondisi tanah nan dilokasi tersebut susah menyerap air dan penyebab lainnya dapat sebab sampah nan menumpuk di sungai menyebabkan genre sungai terganggu, sehingga dapat menyebabkan air meluap keluar.
3. Banjir nan disebabkan sebab pasang surut air laut
Banjir dii Indonesia sebagian disebabkan sebab terjadinya pasang surut air bahari , dimana ketinggian permukaan air semakin meningkat dan genre air nan terjadi di muara mengalir dengan lambat. Jika kapasitas air sudah melebihi akan mengakibatkan air meluap dan menyebar maka terjadilah banjir.
Seperti nan sudah dipaparkan di atas banjir dapat disebabkan sebab beberapa faktor, nan pertama dampak kondisi tanah gambut nan banyak terdapat di daerah pesisir pantai. huma gembut menjadi faktor terjadinya banjir sebab tersusun dari bahan-bahan organik nan mudah mengalami penurunan jika terkena beban.
Faktor lainnya dampak curah hujan nan tinggi nan di dukung oleh ulah manusia nan teledor. Faktor terakhir menyebabkan banjir menjadi langganan setiap tahunnya, daerah nan semula bukan daerah banjir sekarang menajdi daerah langganan banjir.
Hal ini menjadi indikasi bahwa banjir merupakan akibat dampak dari konduite manusia, misalnya saja:
- Masih banyak masyarakat nan belum disiplin dan belum menyadari pentingnya buang sampah pada tempatnya. Bebrapa sungai di kota besar sudah tak dapat dibilang sungai, lebih mirip tumpukan sampah. Kebiasaan orang membuang sampah di sungai menjadikan kondisi sungai menjadi kotor, tercemar.
- Penebangan pohon-pohon, tanah nan ditutup semen, paving atau aspal mengakibatkan susahnya air menyerap ke dalam tanah.
- Perubahan tata ruang nan mempengaruhi perubahan alam, pembangunan di tempat-tempat pemukiman.
- Adanya bendungan dan saluran air nan mengalami kerusakan
Tindakan dan Antisipasi Banjir
Tidak ada satupun manusia nan mengharapkan bala datang. Namun dengan kondisi nan selalu berulang, kita harus waspada terhadap banjir terutama daerah-daerah nan rawan terkena banjir. Beberapa tindakan dan antisipasi nan harus dilakukan pada waktu curah hujan tinggi ialah sebagai berikut:
- Bila hujan, terutama dengan curah hujan nan sangat tinggi, cepat mencari informasi buat mengetahui keadaan, misalnya dengan menyalakan radio, televisi lokal dan radio lokal, jejaring sosial atau dengan menanyakan ke tetangga.
- Siapkan dengan cepat barang-barang buat mengungsi.
Pada situasi panik biasanya orang mengambil apapun nan ada didekatnya tanpa lihat fungsi dan nilai benda tersebut. Untuk mengantisipasi hal tersebut tak terjadi, persiapkan dari awal barang-barang nan penting:
- Surat-surat dan barang-barang berharga atau dokumen penting, di antaranya ijazah, sertifikat rumah, sertifikat tanah, surat kendaraan, buku tabungan dan lain-lain. Bungkus dengan plastik agar tak terkena air.
- Makanan dan minuman, kotak P3K atau obat-obatan nan digunakan pada waktu darurat, misalnya: obat-obatan pribadi (jika memiliki penyakit tertentu), minyak angin, betadine, kapas, lotion anti nyamuk dan lain sebagainya.
- Tidak kalah penting, alat komunikasi (handphone dan charger), senter dan batrai cadangan. uang tunai, pakaian, secukupnya (bungkus dengan plastik agar tak basah). selimut, sarung, epilog kepala.
- Siapkan juga alas, mislnya: tikar, karpet kecil atau Koran. Jika mempunyai bayi siapkan perlengkapannya berupa pakaian, selimut bayi, popok, makanan, susu dan kebutuhan lainnya nan dianggap penting.
- Siapkan persediaan air bersih, dapat disimpan digentong, drum, atau benda lain nan dapat dipakai buat menyimpan air kemudian simpan di loka nan lebih tinggi.
Pada waktu banjir banyak nan kekurangan air bersih, sebab banyak air di rumah-rumah nan tercemari oleh air banjir. Jika tak ada drum atau gentong , dapat dengan memasukkan air ke dalam kantong-kantong plastik dan menyimpannya di loka nan aman.
Jangan menunggu air sudah dalam posisi nan tinggi, sebaiknya sebelum air meninggi selamatkan dan simpan barang-barang nan ada di rumah ke lantai nan lebih tinggi atau menyimpannya diatas barang-barang nan tinggi misalnya lemari.
Untuk barang-barang nan ringan dan kecil sebaiknya masukkan ke satu loka jadi satu. Atau mengikatnya dengan kayu agar tak terbawa arus.
Matikan saluran listrik melalui sacral utama, terutama jika air sudah mendekati saklar listrik dapat membahayakan nyawa. Lakukan pengungsian secepatnya jika diperkiirakan air akan semakin meninggi, jangan menunggu banjir lebih tinggi.
Jika tanda-tanda banjir muncul. Siapkan perlengkapan dan menuju pengungsian. Ungsikan terlebih dahulu anak-anak, orang tua dan wanita hamil. Jika Terlambat mengungsi, sebaiknya pergi dengan cara berkelompok. buat menghindari hal- hal nan tak diinginkan dan dapat saling tolong menolong.
Tindakan pada waktu dipengungsian:
- Pada waktu mengungsi cari informasi mengenai loka penampungan dan posko nan disediakan. carilah posko nan berada di loka lebih tinggi.
- di loka evakuasi jangan mendekati saluran air.
- Simpan barang-barang didekat Anda, jika pergi usahakan ada nan menjaganya.
Dari artikel-artikel banjir, berita-berita bala banjir sangat sulit dihindari, namun dampak-dampak dampak banjir dapat dikurangi dan ditanggulangi yaitu dengan mengantisipasi dan mempersiapkan perlengkapan.
Permasalahan banjir harus diselesaikan bersama-sama oleh seluruh pihak baik pemerintahan, masyarakat, pengusaha. Dengan adanya kerjasama dan tindakan kolektif seperti membersihkan sungai, pencerahan menanam pohon dan menjaga lingkungan masalah banjir bukanlah hal nan tak mungkin terselesaikan.
Setahap demi setahap, pencerahan lingkungan harus ditanamkan dari sekarang, agar anak cucu kita di masa nan akan datang tak mengalami hal nan serupa seperti sekarang ini.
Demikian pembahasan artikel banjir mengenai faktor penyebab dan antisipasi nan harus dilakukan pada waktu banjir datang, semoga artikel banjir ini bermanfaat.