Gerakan Menghentikan Banjir Tahunan

Gerakan Menghentikan Banjir Tahunan

Annual flood atau banjir tahunan merupakan salah satu contoh bala nan datang setiap tahun. Kota nan sering kena langganan annual flood ialah Jakarta. Setiap musim hujan, niscaya kampung-kampung di bantaran sungai Ciliwung terendam banjir.

Fenomena Annual flood atau banjir tahunan sangat menyusahkan semua pihak, dan nan paling dirugikan ialah pelaku ekonomi, sebab pengiriman barang menjadi terhambat ketika kondisi Jakarta sedang banjir. Itulah Jakarta yan tengah dililit masalah pelik selain banjir urbanisasi juga annual flood atau banjir tahunan nan datang tepat waktu.

Anehnya masalah banjir tersebut belum ada solusinya, malah dipakai sebagai komoditi politik, dan dikemas menjadi slogan oleh calon pemilihan kepala daerah guna mencari simpati masyarakat. Demikian juga dengan aksi sosial nan dilakukan oleh berbagai parpol dengan mendirikan posko bencana, disudut-sudut kampung. Itulah Indonesia, bala pun dijadikan media mencari ikut merasakan publik. Sedangkan inti permasalahannya yakni, mencari solusi berhenti dimeja diskusi nan tanpa ada solusi. Tepatnya tak ada aksi nyata.



Banjir Tahunan Cerminan Gagal Pemerintah Daerah

Apapun alasannya sekarang ini, kalau setiap tahun terjadi kenyataan banjir tahunan dengan area bala kian luas, berarti ada sistem nan tidak beres dalam kebijakan pembangunan regional. Bayangkan saja Jakarta ketika banjir, 60 % dari total luas holistik terendam air. Semua terkena efek dari banjir ini. Perekonomian tersendat sebab jaringan listrik berkali-kali padam. Penduduk nan tinggal di daerah nan tidak kebanjiran pun turut merasakan betapa susahnya ketika banjir datang. Transportasi lumpuh dan kehidupan perekonomian makro pun ikut terimbas.

Sungguh sangat tidak produktif apabila kota metropolitan sebesar Jakarta, tiap tahun dapat lumpuh sebab sungai-sungainya tidak mampu nampung limbasan air dari Bogor. Dapat dipercaya Jakarta turun di percaturan bisnis internasional. Kejadian tahuan ini menjadi mimpi jelek pejabat pemangku birokrasi. Inilah cerminan gagalnya pemerintah mengelola bencana.

Gampangnya mendapatkan izin mendirikan bangunan menjadi salah satu kambing hitam. Apalagi ada nan membangun gedung bertingkat di lokasi-lokasi nan terlarang. Pemukiman ilegal di bantaran sungai berdampak penyempitan median sungai. Ditambah lagi prilaku sebagian masyarakat kota nan membuang sampah di sungai. Ketika musim hujan got dan kali menjadi tersumbat oleh sampah, akhirnya air luap sampai ke jalan-jalan dan masuk kerumah. Intinya penyebab banjir di Jakarta dan kota besar lainnya ialah laju pembangunan nan tidak sinkron dengan tata kota dan rusaknya daerah penyangga limbasan air hujan.



Banjir Tahunan Merusak Kualitas Hayati Manusia

Sudah jelas akibat banjir nan jatuh pada bulan Desember sampai Februari membuat korban banjir tahunan menjadi stress. Kualitas hidupnya menjadi menurun sebab gangguan kesehatan dampak banjir. Bayangkan saja, bala banjir tiap tahun datang terus. Bagaimana tidak pusing, setiap banjir niscaya merusak mal nan dimiliki misalnya TV dan Kulkas cepat rusak. Air banjir memperpendek usia barang elektronik.

Banjir menyebabkan lingkungan menjadi kotor. Lingkungan nan tidak higienis menyebabkan bermacam penyakit seperti diare,hepatitis, tipus dan leptosphirosis nan disebabkan oleh kencing tikus. Biasanya endemi penyakit seperti di atas terjadi pasca banjir dimana kondisi lingkungan rumah dan sumber-sumber air tanah terkontaminasi bakteri. Kalau lingkungan kotor tidak segera dibersihkan dengan disfektan kejadian luar biasa diare dapat terjadi lagi.



Gerakan Menghentikan Banjir Tahunan

Sudah waktunya annual flood atau banjir tahunan di hentikan. Masyarakat Jakarta sudah bosan menghadapi banjir sebab dapat menambah berat beban hidupnya. Tanpa banjir pun sekarang hayati di Jakarta kian susah, jangan ditambah lagi permasalahan lain, nan menyebabkan turunnya kualitas hayati di Jakarta.

Rasanya tidak bosan-bosannya pemerintah pusat, LSM dan pihak asing menyadarkan masyarakat buat mengubah sikap tidak ramah lingkungan. Berikut ini merupakan cara-cara mereduksi bala banjir.
• Jangan buang sampai disungai.
Sampah menjadi penyebab primer terjadinya banjir. Tumpukan sampah menyumbat saluran-saluran air sehingga laju air sungai terhambat. Selama ini penduduk kampung didekat bantaran sungai menganggap sungai itu seperti loka penampungan sampah. Mereka membuang sampah tanpa ada rasa bersalah. Sudah saatnya pemerintah memberlakukan sanksi kepada siapa saja nan tertangkap basah membuang sampai di sungai. Selama ini UU lingkungan dan Perda tak diterapkan secara konsisten.
• Bersihkan sungai, selokan dari sampah.
Giatkan lagi agenda bersih-bersih sungai. Semua kalangan masyarakat dari pejabat, pengusaha dan pelajar diminta partisipasinya membersihkan bantaran sungai dari sampah. Kerja bakti seperti ini sebaiknya dilakukan sebulan sekali, agar membiasakan orang-orang tinggal di Jakarta peduli dengan lingkungannya termasuk peduli dengan kebersihan sungainya. Contohlah Belanda, Korea Selatan dan Inggris, dimana ibu kota negara tersebut dilintasi sungai besar. Pemerintah ketiga negara tersebut sangat menjaga kebersihan dan kualitas air sungainya agar tidak kotor atau tercemar. Jakarta pun seharusnya mengikuti langkah ketiga negara tersebut.
• Perbanyak biopori
Lubang biopori merupakan media nan bertujuan buat menyerap air hujan ke dalam tanah, kedalam lubang 15 cm dengan diameter 5 cm. Lubang diberi ring nan terbuat dari paralon nan sudah dilubangi pada sisi-sisinya. Di dalam lubang dapat di beri daun-daun kering guna mempercepat proses pengomposan. Selain itu lubang biopori dapat meredakan level ketinggian air ketika banjir. Buatlah lubang -lubang biopori di halaman rumah, ruang publik, halaman sekolah.
• Hentikan izin pendirian gedung di area penyangga air.
Aksi berikutnya ialah menghentikan pemberian izin pendirian gedung dan perumahan di area resapan air, seperti situ, rawa dan sebagainya. Area tersebut berguna sebagai penyangga limbasan air ketika hujan. Situ itu ibarat tandon air raksasa nan dapat menampung banyak air hujan. Oleh sebab itu sebaiknya kembalikan fungsi situ-situ nan ada di Jakarta ke sedia kalanya.
• Tertibkan hunian di bantaran sungai
Hunian liar di sepanjang bantaran sungai secara langsung menyebabkan median sungai menyempit sehingga menyebabkan banjir. Oleh sebab itu kawasan pinggiran sungai sebaiknya harus steril terhadap semua bangunan. Pemerintah daerah harus tegas menggusur rumah-rumah liar, dan merelokasi penduduk nan mendiami pinggiran ke loka nan baru. Sungai merupakan objek primer pembangunan tata kota.



Tips Menghindari Penyakit Pasca Banjir

Musim banjir berarti juga musim sakit. Kenyataan ini sudah niscaya terjadi setiap tahun. Apalagi pasca banjir surut di mana endapan lumpur mengandung bakteri dan virus nan dapat menyerang siapa saja. Orang sehat sekalipun kalau tiap hari selalu berhadapan dengan banjir, akhirnya dapat tumbang juga. Oleh sebab itu ikutilah tips menjaga kesehatan dikala banjir.
• Selalu memakai alas kaki.
Selalu memakai sandal, boot ketika pergi. Orang nan berjalan di banjir tanpa menggunakan alas kaki, beresiko tinggi kemasukan cacing pita, atau terluka sebab material tajam. Padahal luka nan terbuka mudah sekali kemasukan kuman, nan menyebabkan infeksi.
• Bersihkan rumah
Setelah banjir surut, langsung bersihkan lingkungan loka tinggal Anda. Bersihkan semua endapan lumpur nan inheren di lantai, dinding maupun perabot rumah. Setelah itu, sterilkan dengan disfektan agar bakteri dan virus mati. Semua ruangan dan perabot nan ada terkena banjir disemprot dengan disfektan, termasuk halaman depan dan belakang.
• Jauhkan anak -anak dari banjir
Jauhkan anak-anak dari banjir. Mereka sebaiknya diungsikan ketempat nan aman. Karena anak-anak mudah terserang penyakit pada musim banjir. Jangan biarkan anak bermain dengan air banjir. Pada air banjir biasanya terdapat bakteri lepstophirosis nan dikeluarkan dari air kencing tikus. Apabila air banjir nan terpapar bakteri lepstophirosis, masuk dalam luka manusia dapat mengakibatkan anak itu sakit parah.
• konsumsi dengan suplemen
Selama banjir sebaiknya asupan gizi ditingkatkan, stamina tubuh harus didukung dengan suplemen vitamin. Jangan makan sembarang. Buang makanan nan tak layak konsumsi. Demikianlah sedikit tentang ulasan tentang banjir tahunan atau annual flood nan kerap melanda ibu kota.